Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir di Jeneponto

Korban Banjir di Jeneponto Butuh Air Bersih, BPBD Akui Kekurangan Mobil Tangki

Korban banjir Jeneponto di Tarowang membutuhkan air bersih untuk membersihkan barang-barang mereka pasca banjir

Penulis: Muh Rakib | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH RAKIB
Warga terdampak banjir di Tarowang, Jeneponto, bersih-bersih gunakan air got 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Korban banjir Jeneponto di Tarowang membutuhkan air bersih untuk membersihkan barang-barang mereka pasca banjir.

Relawan Organisasi Mahasiswa Pemuda Intelektual (OMPI) Sulsel menyayangkan pemerintah karena tidak memperhatikan masyarakat yang terdampak banjir.

Pasalnya, para relawan ini membersihkan rumah dan pakaian pakai air kotor yang ada di got. Karena pemerintah tidak memberikan air bersih secara merata.

"Air got yang kami pakai membersihkan. Kami berharap kepada pemerintah Kabupaten Jeneponto untuk memberikan bantuan berupa bantuan apa dan semacamnya," ujar Karca salah satu relawan yang ada di Tarowang.

Lanjutnya, dengan keadaan terpaksa para relawan dan warga setempat membersikan rumah dan pakaian dari air kotor yang diambil di got.

"Mungkin mereka butuh air bersih, tapi karena belum ada sehingga menggunakan air yang ada," tambahnya.

Sementara, Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto, Ikrar Iskandar mengaku bahwa pendistribusian air bersih kepada korban banjir belum merata.

"Kita usahakan merata dan tepat sasaran," ujarnya saat dikonfirmasi via telpon, Sabtu (10/7/2021) pagi.

Dalam pembagian air bersih itu memang tidak merata karena keterbatasan kendaraan yang dimiliki.

"Keterbatasan armada mobil tangki," ungkapnya. 

Kata dia lagi, yang menjadi prioritas untuk mendapatkan air bukan hanya warga tetapi beberapa fasilitas umum juga membutuhkan air bersih seperti mesjid dan puskesmas.

"Pasti ada yang prioritas yang dampak bencananya lebih besar. Sudah pasti itu karena fasum dan fasos apalagi tempat ibadah," bebernya.

Mengetahui bahwa ada beberapa warga yang terdampak banjir, bersih-bersih fasilitas rumah dan mandi menggunakan air got (kotor).

Meski demikian, Kepala BPBD Jeneponto menyampaikan bahwa air got yang digunakan warga bersih-bersih adalah air kotor.

"Itu sudah tidak sehat dan tidak layak. Sampe sekarang mobil tangki BPBD, Dinsos dan Lingkungan Hidup masih beroperasi menyalurkan bantuan air bersih," tutupnya.

Laporan Kontributor Tribun Jeneponto, Rakib

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved