Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Kabar Duka, Dokter Peneliti Vaksin Sinovac Meninggal Dunia karena Covid-19, Ini Sosoknya

Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Dr Novilia Sjafri Bachtiar dr MKes, meninggal dunia

Editor: Muh. Irham
Instagram Bio Farma
Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes, yang meninggal dunia hari ini. 

Sejak ditempatkan sebagai staf evaluasi produk, di Divisi Surveilans & Uji Klinis, ia dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuan dan skill di bidang uji klinis dan imunologi.

Banyak upaya yang ditempuhnya, antara lain membaca berbagai jurnal, berkontribusi dalam berbagai working group kelas dunia, training, hingga diskusi dengan para ahli di bidang imunologi, serta mengoptimalkan kesempatan menempuh pendidikan di bidang S2 dan S3 yang diberikan oleh Bio Farma.

Di tahun 2017, uji klinis di Bio Farma semakin giat mengembangkan beberapa studi vaksin.

Saat ini ada 6 fokus uji klinis yang tengah diproses pada bagian uji klinis, antara lain bOPV, Td pada wanita hamil, vaksin tifoid, rotavirus, influenza quadrivalen dan MR.

Meski harus kerja keras, almarhumah sempat menyatakan bersyukur Bio Farma semakin banyak meluncurkan beberapa terobosan, baik pada produk vaksin maupun biosmilar yang diproyeksikan harganya akan lebih terjangkau masyakarat.

Tak hanya di lingkungan internal perusahaan, kata Almarhumah melalui siaran dari Bio Farma tersebut, hubungan baik dengan pihak luar pun sejatinya terbina dengan baik.

 
Saat ini, Bio Farma telah bekerja sama dengan beberapa centre uji klinis seperti RSHS/UNPAD, RSCM/UI, RS Sanglah Denpasar/UDAYANA, RS Dr Sardjito/UGM, dan banyak lagi.

Bukan hanya dengan center uji klinis, tapi dengan institusi lainnya seperti BPOM, ITAGI dan KOMNAS PP KIPI hubungan baik harus senantiasa dipelihara.

Demikian juga untuk sinergi kerja sama dengan luar negeri, saat ini Bio Farma tengah mengerjakan uji klinis dengan salah satu lembaga di Amerika untuk melaksanakan uji klinis vaksin di Kenya.

Ada pula kerja sama dengan University of Antwerp di Belgia. Dapat dikatakan bahwa uji klinis merupakan gerbang bagi produk baru Bio Farma untuk masuk dalam pasar, setelah melalui peroses registrasi tentunya.

Bersama dengan almarhumah, Bio Farma kini sudah menjelma sebagai produsen vaksin masa depan. Bahkan inovasinya diperluas menuju life science.

Almarhumah pun sempat berharap, Bio Farma dapat terus berkontribusi dalam kemandirian vaksin/obat di dalam negeri juga semakin diakui di ranah internasional untuk berbagai inovasi produk biosimilar obat maupun vaksin terapeutik yang kini kian diminati masyarakat.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved