Obrol Otomotif Tribun Timur
Harga Tak Beda Banyak, Ternyata Pakai BBM Oktan Rendah Lebih Boros Loh!
Harga Tak Beda Banyak, Ternyata Pakai BBM Oktan Rendah Lebih Boros Loh!
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
Arief menjelaskan, mesin kendaraan produksi saat ini memiliki 70 persen elektrik.
Berbeda dengan mesin dulu masih adopsi karburator dengan pembagian 70 persen mekanis sisanya 30 persen elektrik.
"Sekarang beda, 70 persen kelistrikan, bahan bakar yang diatur tiap detik berubah. Jadi sekali lagi kalau kita pakai bahan bakar rendah pasti ya mesin cepat panas dan boros karena belum waktunya terbakar ya terbakar," katanya.
Ia mengaku menjelaskan dengan bersemangat karena ia dan rekan-rekan mekanik lainnya terlalu sering menangani mesin yang terbakar di pembakarannya akibat kesalahan dalam memilih bahan bakar.
“Kami sering menangani busi yang hitam dan kerak pada mesin akibat salah penggunaan bahan bakar,” ujarnya.
Saat ini teknologi kendaraan juga sudah banyak yang bermesin turbo.
“Khusus mesin turbo kalau dipaksakan pakai bensin (premium) itu kalau kita tes pada jarak tempuh belum sampai 20.000 km, sudah muncul getaran yang kentara di mesin dan terasa diatas mobil,” ujarnya.
Menurutnya, mesin turbo tidak bisa ditawar-tawar dalam penggunaan bahan bakar, tidak boleh di bawah oktan 92.
“Honda sejak 2017 sampai sekarang mobil pakai turbo atau tidak turbo, tidak ada tawar-menawar. Minimal 92. Kalau mau pakai Pertamax Turbo jauh lebih baik," katanya.
Arief pun berpesan untuk mengetahui jenis BBM yang cocok untuk kendaraan, masyarakat dapat mengecek petunjuk teknis buku panduan atau manual book agar performa mesin kendaraan bisa lebih optimal dan membuat mesin lebih awet.(*)