Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Kampus

Mahasiswa Unismuh Bikin Mesin Pengering Ikan, Produksinya Akan Terstandarisasi BPOM

Mahasiswa Unismuh Bikin Mesin Pengering Ikan, Produksinya Akan Terstandarisasi BPOM

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
LKIM Pena Unismuh
Mahasiswa Unismuh Bikin Mesin Pengering Ikan, Produksinya Akan Terstandarisasi BPOM 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LKIM Pena berhasil meloloskan proposalnya lewat Program Holistik Pembinaan & Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021.

Program tersebut merupakan program Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud -Ristek).

Ketua Umum UKM LKIM Pena Muh Asbar mengatakan, timnya mengusulkan proposal berjudul 'Pembinaan Masyarakat Pesisir melalui Program Integrasi Berbasis Ecosmarthealthpreneurship di Desa Tamasaju Kabupaten Takalar'.

Penelitian tersebut meliputi aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, teknologi dan entrepreneurship berbasis komunitas Desa.

Nantinya, masyarakat Desa Tamasaju, Galesong Utara, Kabupaten Takalar akan diedukasi tentang penerapan teknologi tepat guna berupa teknologi pengering ikan yang efektif dan efesien.

Teknologi tersebut dinamakan fish dryer, bisa digunakan kapanpun oleh masyarakat meski musim hujan.

"Sehingga apabila musim hujan, produksi ikan kering masyarakat tetap bisa berjalan," ucap Muh Asbar kepada tribun-timur.com via pesan WhatsApp, Selasa (6/7/2021).

Mesin pengering ikan ini didesain agar efisien dan mudah digunakan masyarakat.

Nantinya hasil produksi ikan kering lewat teknologi ini dilengkapi dengan kelayakan konsumsi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

"Sudah terstandarisasi BPOM, hasilnya juga lebih higienis karena proses pengeringnya dilakukan tertutup," jelasnya.

Selain memberikan solusi produksi ikan kering, UKM LKIM Pena juga memberikan pelatihan desain kemasan dan label produk.

"Kemasan produk ikan kering yang dihasilkan masyarakat tidak memiliki standar baku mutu dan belum memiliki label pada kemasan produk," sebutnya.

Proses terakhir, memberikan pelatihan dan pendampingan  terkait teknik promosi dan pemasaran produk secara digital.

Masyarakat harus memanfaatkan sosial media sebagai wadah promosi.

Apalagi dalam kondisi pandemi covid-19 sekarang ini.

"Kita ajarkan mereka terkait bisnis digital marketing bagi kelompok usaha karena pemasaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved