Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iduladha 2021

Kasus Covid Meningkat Lagi, Bagaimana Pelaksanaan Salat Iduladha di Sulsel?

Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan meniadakan salat Iduladha 1442 H di masjid maupun di lapangan terbuka. Bagaimana di Sulsel?

Editor: Suryana Anas
Humas Pemprov Sulsel
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan meniadakan salat Iduladha 1442 H di masjid maupun di lapangan terbuka.

Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan kerumunan pada zona yang diberlakukan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai menggelar rapat bersama stakeholder terkait.

Sebut saja, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Polri, Kementerian Ketenagakerjaan, Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jumat (2/7/2021) lalu.

Menurut PP Muhammadiyah, Idul Adha 2021 atau yang kerap disebut Lebaran Haji jatuh pada Selasa (20/7/2021). Tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah 1442.

Sementara Pemerintah masih akan menunggu pantauan hilal nantinya.

Seperti diketahui, pemberlakuan PPKM Mikro hanya dilakukan di Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Lalu bagaimana di Sulsel?

Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman merespon saat sitanya apakah pelaksanaan salat Iduladha akan diizinkan di Sulsel.

"Masih salat jumatan kan? Sudah salat itu saja," katanya ditemui di Hotel Claro Makassar, Senin (5/7/2021) siang.

"Tapi tak usah di tempat berkumpul, (masjid) dekat rumah saja, yah terbatas begitu, hampir sama Idulifitri lalu," tambahnya.

Seperti diketahui, peningkatan pasien Covid-19 terus bertambah di Sulsel.

Informasi terbaru terkait data update Covid-19 di Sulawesi Selatan dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, Senin (5/7/2021).

Terlihat, provinsi dengan angka penambahan pasien terkonfirmasi terbanyak yakni, Jakarta 10.903 pasien.

Diikuti Jawa Barat 6.971 pasien, Jawa Tengah 3.447 pasien, Jawa Timur 1.543 pasien dan DI Yogyakarta 1.465 pasien

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved