Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaksin

Uni Eropa Tolak Warga Asing Tak Pakai Vaksin Tertentu, Malaysia Kena Dampak, Bagaimana Indonesia?

Sudah Dahulunya Timbun Vaksin-Vaksin 'Canggih' Dunia, Uni Eropa dengan Sombong Tolak Masuknya Negara yang Divaksin AstraZeneca Buatan Negara Ini, Mala

Editor: Arif Fuddin Usman
(flickr)
Vaksin AstraZeneca. Tidak semua vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca diterima oleh Uni Eropa, dimana buatan 3 negara Asia ini tidak dianggap ampuh. 

Contohnya tes terkait perjalanan atau karantina 14 hari, bagi pelancong yang sudah sepenuhnya divaksinasi dengan vaksin yang sudah disetujui Uni Eropa.

"Negara-negara Anggota memiliki pilihan untuk juga menerima sertifikat vaksinasi terkait vaksin yang sudah disetujui WHO," menurut FAQ Komisi Eropa terkait Sertifikat Digital Covid Uni Eropa.

Vaksin Sinovac

WHO sendiri sudah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac yang dipakai di Malaysia dan Indonesia.

Kemudian ketika ditanya mengenai vaksin Sinovac dan Sputnik V dari Rusia, EMA mengatakan kedua vaksin sedang diuji lebih lanjut.

"Ulasan masih dilakukan sampai bukti yang mencukupi tersedia dalam aplikasi perizinan, yang belum kami terima," ujar EMA.

"Tolong ingat bahwa EMA bisa berkomentar lebih baik terkait izin Sputnik V dan Sinovac setelah aplikasi perizinan pemasaran telah didaftarkan ke EMA."

Sinovac menjadi vaksin Covid-19 yang dipakai di Malaysia bersama Pfizer dan AstraZeneca.

Agensi Pengawas Obat Nasional Malaysia belum menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V.

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan "Sudah Dahulunya Timbun Vaksin-Vaksin 'Canggih' Dunia, Uni Eropa dengan Sombong Tolak Masuknya Negara yang Divaksin AstraZeneca Buatan Negara Ini, Malaysia Kena Imbasnya

Sumber: Grid.ID
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved