Papua
Pengungsi Kerusuhan Pilkada Yalimo Papua Capai 1.302, Kapolda Waspadai Konflik Suku dan Ras
Kabupaten Yalimo, Papua berangsur pulih pasca diduga massa Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi melakukan pembakaran fasilitas umum dan kantor pemerintahan.
TRIBUN-TIMUR.COM- Pengungsi warga Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua mencapai 1.302 orang pasca kerusuhan Pilkada, Pemilihan Kepala Daerah.
Dalam pantauan Tribun-Papua.com (grup media Tribun Timur), situasi keamanan di Kabupaten Yalimo sudah berangsur kondusif pasca pembakaran sejumlah perkantoran dan pertokoan di Distrik Eleli diduga massa pendukung pasangan calon kepala daerah Erdi Dabi-Jhon Wilil.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi pasangan Erdi Dabi - Jhon Wilil, beberapa hari lalu.
Kini Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi kembali maju sebagai calon bupati Kabupaten Yalimo.
Meski begitu, sejumlah warga yang mengamankan diri di markas polisi dan TNI setempat belum berani kembali ke rumah masing-masing.
Enam lokasi pengungsian; Polres Yalimo 586 orang, Pos Ramil 469, Kodim 82 orang, Gereja Kingmi 40, Gereja Katolik 45 orang, dan Gereja GJRP 80 orang.
Baca juga: Profil dan Fakta Erdi Dabi, Wakil Bupati Yalimo yang Tabrak Polwan hingga Tewas, Diduga Mabuk
“Para pengungsi saat ini dalam keadan baik,” kata Kabag Ops Polres Yalimo AKP Agus Tianto saat dihubungi Tribun-Papua.com dari Jayapura dikutip, Minggu (4/7/2021).
Bantuan penebalan personel Brimob Polda Papua telah tiba di Yalimo sejak Kamis (1/7/2021) siang.
Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan rusuh susulan terjadi oleh massa pasangan calon kepala daerah nomor urut 01.
“Massa dalam jumlah besar ada duduk di dua titik,” kata Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat tujuh kantor pelayanan pemerintahan dibakar oleh massa.
Antaralain Gedung Penyelenggara Pemilu, Kantor KPU, Bawaslu, dan kantor Gakkumdu.
Baca juga: VIDEO CCTV Detik-detik Mobil Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi Tabrak Polwan hingga Tewas
Kemudian, Gedung DPRD Yalimo, Kantor Dinas Kesehatan, BPKM, dan Kantor Dinas Perhubungan, juga Kantor Bank Papua.
Massa juga melakukan memblokade jalan utama Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo.
Warga pendatang memilih meninggalkan rumah dan berlindung di kantor kepolisian dan TNI setempat guna mengatisipasi amuk massa.
Dikhawatirkan kerusuhan bergeser ke arah konflik suku dan ras. (*)
Baca juga: Kata-kata Terakhir Bripka Christin Sebelum Tewas Ditabrak Wabup Yalimo, Pertanda?