Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo Panen Jagung di Bone, Bupati Ungkap Tingginya Produksi Per Tahun
Menteri Pertanian RI atau Mentan, Syahrul Yasin Limpo melakukan panen perdana jagung hibrida musim tanam April di Desa Lanca
"Cocok-mi. Hitungkan saya Pak Kadis, Pak Dirjen sampai dryer-nya dan lainnya. Sudah harus naik kelas," tuturnya.
"Saya berharap satu hektar jagung bisa menghasilkan keuntungan Rp 10 juta hingga Rp 14 juta. Hasilnya tersebut sudah keluar biaya gaji orang telah keluar. Tinggal penghasilan bersih," katanya menyambung.
Di sisi lain, Syahrul pun mengungkapkan semua penggilingan di Bone menghasilkan beras dengan harga Rp 8.100 per kg, gabah Rp 4.100 per kg.
Namun demikian, sebaiknya dapat menghasilkan beras dengan harga Rp 12 ribu, yakni beras premium sehingga kualitas mesin penggilingannya harus ditingkatkan.
"Jadi hitungkan saya Pak Bupati, tidak boleh lagi rakyat menunggu. Harus jelas. Kira-kira itu dipikiran saya supaya tidak sia-sia," kata dia membeberkan.
"Jagung sudah bagus, tapi ia menilai pupuknya kurang bagus. Hal ini bisa dicek. Artinya masih butuh sebuah budaya untuk meningkatkan produktivitas, ini tinggi tapi mestinya bisa lebih besar. Pertanian tergantung varitas yang bagus. Ditambah pupuk yang tepat, obat-obatan kalau terjadi serangan," katanya meminta.
Mantan Gubernur Sulsel ini juga mengatakan, selama setahun Covid-19, sektor pertanian menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi sekitar 16,4 persen.
Kira-kira mencapai Rp 2 ribu triliun lebih.
"Alhamdulillah kerja tulus dan tidak ada yang macam-macam, pertanian tidak mengalami penurunan secara nasional," ucap Syahrul.
Sementara Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menuturkan Kabupaten Bone menjadi penyuplai sektor komoditi jagung di tingkat nasional.
Produksi jagung per tahunnya mencapai 500 ribu ton.
"Jadi Kabupaten Bone Insya Allah akan mendukung kebutuhan nasional," katanya.
Tak hanya komoditi jagung, sambung Fahsar mengatakan, Kabupaten Bone juga menjadi andalan pada sektor komoditi padi atau beras dan sapi secara nasional.
Produksi komoditas pertanian utamanya yakni beras
"Kabupaten Bone, sebagai penghasil beras nasional berada pada urutan tujuh nasional pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 sedikit menurun pada urutan sembilan," ucapnya.