Belajar dari Kelemahan NA! Komisi A DPRD Desak Andi Sudirman Bubarkan TGUPP Beserta Tenaga Ahlinya
Selle mengingatkan Sudirman Sulaiman belajar dari kelemahan Nurdin Abdullah di awal memimpin Pemprov Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rupanya, kehadiran Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), beserta Tenaga Ahli TGUPP Sulawesi Selatan mendapat sorotan mitra kerjanya.
Komisi A yang membidangi pemerintahan itu tak sepakat dengan TGUPP bentukan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Dengan lantang, Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle mendesak TGUPP bentukan Sudirman harus dibubarkan, selain karena porsinya yang besar juga dianggap pemborosan anggaran.
Selle mengingatkan Sudirman belajar dari kelemahan Nurdin Abdullah di awal memimpin Pemprov Sulsel.
Selama ini Komisi A DPRD Sulsel menilai kehadiran TGUPP bentukan Nurdin Abdullah sering kali melampaui kewenangan.
Bahkan kerap tumpang tindih dengan tugas-tugas organisasi perangkat daerah yang seyogyanya sebagai pelaksana teknis roda pemerintahan.
Selle menganggap idealnya pemerintahan dijalankan oleh aparatur sipil negara yang telah mendapatkan pelatihan khusus dan jenjang karir sebagai ASN.
Menurutnya, Komisi A DPRD Sulsel juga khawatir anggaran TGUPP berpotensi jadi temuan BPK ketika diaudit.
Hal itu dikarenakan sumber anggaran tidak jelas dari mana.
"Ini Plt Gubernur tidak belajar dari kelemahan Pak Nurdin Abdullah kemarin. Tidak belajar dari pengalaman pahit kemarin, rekrutmen orang-orang Pak Plt Gubernur ini justru jauh ke lebih buruk," kata Selle saat dihubungi Tribun Timur, Senin (28/6/2021).
Selle mengancam, tidak memberi anggaran untuk TGUPP ke depan.
Alasannya, ia menilai perekrutan dan penggantian 16 tenaga ahli TGUPP itu seperti bagi-bagi posisi, laiknya Nurdin Abdullah.
"Saya kira TGUPP itu kalau pembahasan anggaran, kita tidak kasih anggaran. Bisa jadi kami sepakat tidak beri anggaran untuk TGUPP supaya bubar dengan sendirinya," kata Selle.
Selle menilai, Sudirman Sulaiman seharusnya melakukan perampingan TGUPP, mengkaji apa saja yang jadi tugas-tugas khusus.
"Bukan justru bagi-bagi posisi kepada orang yang selama ini tidak punya posisi. Selle mengaku kasihan melihat kondisi bagi-bagi seperti itu di tengah kondisi seperti ini. Seenaknya saja bagi-bagi," tambahnya.