Tribun Makassar
Masa Pandemi Covid, 700 Bintara Remaja Polda Sulsel Tetap Digembleng 1.400 Jam
Masa Pandemi Covid, 700 Bintara Remaja Polda Sulsel Tetap Digembleng 1.400 Jam
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
"Kita laksanakan protab untuk zona kita zona hijau itu untuk di barak ruang makan kemudian kelas. Jadi yang bisa masuk di ruang hijau itu, (Zona Hijau) adalah siswa, pengasuh, kemudian kadik," jelasnya.
"Kemudian di lapangan kita terapkan zona kuning, zona kuning itu antara staf SPN dan siswa. Kemudian kita untuk di kantor penjagaan itu kita terapkan zona merah, zona merah adalah pertemuan antara orang luar dari SPN yang masuk dalam rangka dinas, tugas atau rapat itu kita terapkan zona merah, kemudian," terang Joko menjelaskan mitigasi atau pencegahan Covid-19 pada siswa.
Selain itu, pihaknya mengaku juga rutin melaksanakan swab antigen terlebih saat siswa digembleng fisik dalam lingkungan SPN.
"Untuk pelaksanaan swab kita laksanakan sebulan sekali. Kemudian tuga bulan berada disini bgitu fua bulan di luar, tiga bulan ini kita kejar untuk fisiknya, fisik kita kejar," katanya.
"Untuk latihan teori kita sudaj laksanakan di PJJ, jadi disini adalah masalah fisik, pembinaan mental kemudian tentang kepribadian kita tekankan terus," tuturnya.
Dan pada akhirnya 700 siswa itu resmi menyandang status Bintara Remaja Polri.
Mereka dilantik Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam di Lapangan Hitam SPN Batua, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Senin (28/6/2021) siang.
Sebelum pelantikan, Irjen Pol Merdisyam yang bertindak selaku inspektur upacara lebih dahulu melakukan pengecekan personel dengan menumpangi mobil komando.
"Hari ini Pelantikan para bintara remaja Polri yang telah dididik selama tujuh bulan dengan jumlah 700 personel dari Polda Sulsel dan Sulbar," kata Merdisyam ditemui seusai pelantikan.
"Setelah ini langsung di tempatkan di satuan masing-masing yang sudah ditetapkan. Ini salah satu rekrutmen Polri untuk pemenuhan kebutuhan personel Polri," sambungnya.
Proses pendidikan dan pelantikan itu berlangsung di masa pandemi Covid-19.
Namun demikian proses pendidikan dan pelantikan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Di masa pandemi ini kita menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Syukur Alhamdulillah sampai hari ini dari 700 peserta awal berhasil dilantik semuanya," ujarnya.
"Dan Alhamudillah juga, semua berjalan dengan aman tertib, lancar dan kita bisa mengendalikan covid yang ada di antara peserta," lanjutnya.
Pengetatan protkol kesehatan itu, lanjut dia, dengan melakukan testing atau pemeriksaan kesehatan berkala terhadap siswa.