Ibu dan Anak Tewas di Rumah Kos
Saksi Lihat Seorang Pria Keluar dari Kamar Kos Korban Pembunuhan di Pinrang
Damayanti mengaku sama sekali tidak mengetahui jika Sri Irmawaty dan anaknya Muhammad Adri
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Sebelum Sri Irmawaty (34) dan anaknya Muhammad Adri (10) ditemukan tewas dibunuh di kamar kosnya, salah satu teman kos korban, yakni Damayanti sempat mendengar adanya pertengkaran di kamar kos korban.
Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Minggu, (27/06/2021) sore.
"Salah satu penghuni kos yang bernama Damayanti mendengar ada pertengkaran dari dalam kamar korban sekira pukul 11.15 Wita," kata Iptu Deki.
Setelah mendengar pertengkaran tersebut, Damayanti sempat melihat ada laki-laki keluar dari kosan.
"Setelah itu, saksi pergi ke kamar korban dan hendak membuka pintu korban. Tapi terkunci. Akhirnya saksi masuk kembali ke dalam kamarnya," bebernya.
Damayanti mengaku sama sekali tidak mengetahui jika Sri Irmawaty dan anaknya Muhammad Adri ternyata sudah tewas di dalam kamar.
"Saksi baru tahu kalau korban meninggal setelah suami korban datang melihat istrinya dan berteriak minta tolong,"terang Deki.
Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Pinrang berhasil menangkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di rumah kos Jalan Kijang, Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Ibu dan anak itu ditemukan tewas di rumah kos pada Minggu, (27/06/2021) sekira pukul 12.30 Wita.
Korban bernama Sri Irmawaty Nur (34) dan Muhammad Adri (10).
Beberapa jam kemudian, polisi berhasil menangkap pelakunya, AS (19), di Jalan Beruang, Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Pelaku AS merupakan pengantar air galon isi ulang yang tinggal di Kampung Cikkuala, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi mengatakan, sesuai pengakuan pelaku, peristiwa bermula saat pelaku mengantarkan galon ke kamar korban.
"Pada saat mengantar galon itu, pelaku melihat korban yang sementara memakai pakaian seksi. Sehingga pelaku bernafsu dan ingin memperkosa korban," kata Iptu Deki saat dikonfirmasi.
Ia menuturkan, saat itu pelaku langsung memegang tangan korban dan mendorong korban sehingga terjatuh di tempat tidur.