Tribun Politik
Kader Golkar Sinjai Kampanye Adnan IYL Gubernurku, Begini Reaksi Taufan Pawe
Nama Adnan Purichta Ichsan punya kans maju calon Gubernur Sulsel 2024 karena berstatus kepala daerah dua periode.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kader Golkar Kabupaten Sinjai terbelah seusai gelaran Musyawarah Daerah X Partai Kabupaten Bumi Panrita Kitta, Sabtu (26/6/2021) malam.
Sejumlah kader membentangkan spanduk dukungan kepada Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan maju calon Gubernur Sulawesi Selatan 2024 mendatang.
Spanduk tersebut bertuliskan Airlangga Presidenku, Adnan Yasin Limpo Gubernur.
Selama ini sejumlah kader Golkar Sulsel mempopulerkan narasi Airlangga Presidenku, Taufan Pawe Gubernurku. Namun kader Golkar Sinjai mengganti narasi tersebut dengan nama Adnan IYL.
Nama Adnan Purichta Ichsan punya kans maju calon Gubernur Sulsel 2024 karena berstatus kepala daerah dua periode. Namanya disebut-sebut sebagai bintang baru Pilgub Sulsel seusai Pilkada serentak 2020.
Apalagi Adnan berhasil mencatatkan rekor kemenangan perolehan suara terbanyak Pilkada di Sulsel; 377.463 suara atau 91,22 persen sedangkan kolom kosong sebesar 36.325 suara atau 8,78 persen.
Adnan mematahkan rekor kemenangan Nurdin Abdullah saat memenangi Pilkada Bantaeng 2013 lalu. Kala itu, Nurdin yang maju di periode keduanya bersama M Yasin meraih kemenangan sebanyak 82,58 persen atau 76.660 suara.
Menanggapi riak-riak tersebut, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe mengatakan, hal itu adalah dinamika biasa dan merupakan ekspresi dari kebebasan berpendapat.
Ia mengaku, telah melaporkan dinamika itu kepada DPP Partai Golkar dan meminta petunjuk.
"DPP berpendapat, jalan terus pak ketua. Tidak ada alasan musda Golkar Sinjai untuk tidak dilaksanakan. Kalau ada tidak puas, jangan melakukan hal-hal yang tidak terhomat. Silahkan tempuh sesuai mekanismenya, ada mahkamah partai," kata Taufan Pawe di Musda Golkar Sinjai, Sabtu (26/6/2021) malam.
Wali Kota Parepare dua periode ini meminta Andi Kartini untuk tidak serta meninggalkan kader-kader yang berbeda pendapat.
TP meminta, Wakil Bupati Sinjai itu menggunakan pendekatan persuasif agar mereka kembali menjadi motor penggerak Partai Golkar.
"Sedapat mungkin cepat susun kepengurusan. Kita rangkul dan sadarkan mereka semua. Karena sesunggunya kita sudah berada pada posisi yang tepat pada hasil musda ini," pinta Ketua MKGR Sulsel ini
Adnan Purichta Ichsan memang saat ini masih tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Hal itu ditandai ketika Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan diundang mengikuti pelatihan ekskutif Golkar Institute untuk kepala daerah beringin, Rabu (3/2/2021) lalu. Adnan tampak mengenakan jas kuning, warna kebesaran Partai Golkar.
Partai Golkar memiliki sejumlah kader berstatus kepala daerah yang bisa memicu rivalitas bagi Taufan Pawe menuju Pilgub Sulsel.
Utamanya bagi daerah yang memiliki geopolitik yang lebih besar dari Kota Parepare.
Sederet kepala daerah tersebut seperti Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Ponakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu masih tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Terbukti, Adnan diundang ikut pendidikan Golkar Institute sebagai kepala daerah beringin pada Februari 2021 lalu.
Kabupaten Gowa adalah daerah yang memiliki daftar pemilih tetap terbesar ketiga di Sulsel. Dalam Pilkada 2020, DPT Gowa mencapai 529.985.
Kemudian Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi yang baru saja terpilih periode ketiga Ketua DPD II Golkar Bone.
Kabupaten Bone tercatat sebagai daerah dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbesar kedua setelah Kota Makassar. Dalam Pemilu 2019 lalu, DPT Bone mencapai 543.646 jiwa.
Begitupun Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani sebagai kepala daerah asal Luwu Raya. Bupati Lutra dua periode itu sedang bertarung memimpin Partai Golkar Luwu Utara.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Priyanto mengatakan Partai Golkar memiliki sederet kepala daerah berprestasi yang bisa memicu rivalitas di internal partai beringin dalam mengusung calon gubernur Sulsel di 2024.
Utamanya kepala daerah Golkar yang punya geopolitik lebih luas dibanding Kota Parepare, wilayah pemerintahan Taufan Pawe.
"Umumnya kepala-kepala daerah kader Golkar, yang basis dukungan geopolitiknya lebih luas daripada TP bisa memicu rivalitas internal di Golkar," kata Luhur.
Luhur menilai konstelasi politik kandidasi Pilgub Sulsel 2024 menjadi lebih terbuka pascakasus hukum yang menimpa Nurdin Abdullah.
Hal itu dinilai membuka peluang kepala-kepala daerah berprestasi untuk berlanjut ke Pilgub 2024.
Luhur mengatakan, kepala-kepala daerah yang cukup sukses memimpin, tentu punya asa running di Pilgub.
Apalagi, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman belum dianggap sebagai kekuatan petahana yang setingkat dengan kekuatan elektoral Nurdin Abdullah.
Meski Golkar punya kepala daerah berprestasi, Luhur menilai, Taufan Pawe punya previlege (keistimewaan) akses di kandidasi Pilgub 2024 karena menjabat ketua partai Golkar.
Menurutnya, Golkar secara tradisi selalu mengusung ketuanya di pencalonan Pilgub Sulsel.
Luhur mengingatkan, Partai Golkar sudah terbiasa pada positioning mengusung kader di posisi calon gubernur, bukan sebagai calon wakil gubernur.
Seperti Pilgub Sulsel 2002, Ketua Golkar Sulsel Amin Syam maju calon gubernur.
Pilgub Sulsel 2007, Ketua Golkar Sulsel Amin Syam kembali maju calon gubernur.
Pilgub Sulsel 2013, Ketua Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo maju calon gubernur.
Dan Pilgub Sulsel 2018 Plt Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid maju calon gubernur.
"Bagaimanapun TP sedang memimpin partai, yang secara tradisi selalu mengusung ketuanya di pencalonan Pilgub Sulsel," kata Luhur kepada Tribun Timur, Rabu (26/5/2021).
Luhur mengatakan, Partai Golkar sudah terbiasa dengan situasi rivalitas antar kader Golkar dalam Pilgub Sulsel.
Dalam tiga dari empat Pilgub Sulsel terakhir, kader Golkar selalu berhadapan.
Seperti Pilgub Sulsel 2002, 2007 dan Pilgub Sulsel 2018 yang mempertemukan kader Golkar sebagai rival.
Luhur Priyanto melanjutkan, soal peluang di Pilgub 2024, Taufan Pawe memang perlu mengatur peran kader yang berposisi sebagai kepala daerah.
Luhur mengingatkan, beberapa dari mereka memang sangat potensial menjadi rival Taufan Pawe di kandidasi Pilgub Sulsel 2024.
"Meskipun demikian, akan sikap politik elegan dan realistis, jika TP tetap mengakomodasi para kepala daerah itu di kepengurusan," kata Luhur.
Tujuan pragmatisnya, kata Luhur, tentu untuk mendongkrak suara Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024.
Luhur mengatakan, Pileg dan Pilpres 2024 adalah ujian kepemimpinan sesungguhnya bagi Taufan Pawe.
Performa elektoral partai Golkar di Pileg 2024, akan menentukan peluang Taufan Pawe tampil di pencalonan Pilgub 2024.