Legislator Sulsel Nyaris Adu Jotos
Setelah Nyaris Duel, Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris Akhirnya Berdamai
Perseteruan dua anggota DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris akhirnya berakhir damai
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Anggota fraksi Demokrat, Andi Januar Jaury bersama anggota fraksi PKB Fauzi Andi Wawo mencoba menenangkan Syahar.
Arfandy juga mendekati Syahar lalu merangkulnya. Syahar kemudian meninggalkan ruangan dan pergi.
Agenda rapat adalah membahas Ranperda bantuan hukum bagi orang miskin, dan Ranperda kode etik tata cara badan kehormatan.
Rapat yang dipimpin Syahruddin Alrif memanas dan berlangsung alot.
Sejumlah anggota DPRD melayangkan interupsi kepada Syahar karena menambahkan agenda lain. Salah satu yang protes adalah Arfandy Idris.
Arfandy Idris memprotes tambahan agenda peluncuran aplikasi E-Aspirasi karena dianggap tidak masuk agenda rapat paripurna internal.
Dengan nada suara meninggi, Arfandy meminta Syaharuddin Alrif menutup rapat tanpa menyisipkan tambahan agenda peluncuran aplikasi E-Aspirasi itu.
"Ini tidak masuk dalam agenda. Tutup itu, tutup," protes Arfandy kepada Syahar dengan nada meninggi.
Selain Arfandy legislator Fraksi Partai Demokrat Selle KS Dalle juga melayangkan interupsi kepada Syaharuddin Alrif.
Selle menyarankan sidang ditutup terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan agenda tambahan peluncuran aplikasi E-Aspirasi.
Menurutnya, peluncuran aplikasi E-Aspirasi tidak masuk dalam agenda sidang pembahasan dua ranperda tersebut.
"Ini soal kode etik. Sebaiknya rapat ini ditutup dulu, lalu meminta anggota dewan untuk tidak meninggalkan ruangan ini," kata Selle kepada peserta rapat.
Meski demikian, Syaharuddin Alrif juga mendapat pembelaan peserta rapat lainnya Dan Pongtasik legislator Fraksi PDI Perjuangan.
Ia berpendapat tidak apa-apa rapat paripurna ditambahkan peluncuran E-Aspirasi sebelum ditutup.
Menurutnya, Syahar sebagai pimpinan sudah menyampaikan di awal rapat soal peluncuran E-Aspirasi.