Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Legislator Sulsel Nyaris Adu Jotos

Setelah Nyaris Duel, Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris Akhirnya Berdamai

Perseteruan dua anggota DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris akhirnya berakhir damai

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif akhirnya berpelukan dengan Arfandy Idris seuai rapat paripurna DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Kota Makassar, Kamis (2462021) siang. (Foto Diwan Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Perseteruan dua anggota DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan Arfandy Idris akhirnya berakhir damai, Kamis (24/6/2021).

Keduanya berpelukan seusai sidang paripurna DPRD Sulsel, Kamis (24/6/2021) siang. Momen berpelukan itu diinisiasi langsung oleh Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari.

Seusai rapat, Ina mendatangi Arfandy Idris. Ina menggandeng tangan koleganya sesama fraksi Partai Golkar.

Ina lalu mengajak Arfandy Idris menemui Syaharuddin Alrif yang berjalan di depan bersama Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Momentum berpelukan Syaharuddin dan Arfandy dilakukan di hadapan peserta paripurna dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Wajah Arfandy Idris tampak tersenyum semringah ketika memeluk Syaharuddin Alrif.

Sontak pelukan kedua legislator yang sempat bersitegang itu disambut tepukan tangan oleh para anggota DPRD Sulsel.

Sebelumnya diberitakan, suasana rapat intern DPRD Sulsel memanas, Rabu (22/6/2021) siang. Rapat yang sempat diwarnai interupsi nyaris berakhir adu jotos.

Rapat berlangsung di lantai 9 Gedung Tower DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Kota Makassar.

"Tak ada yang saya takuti di sini," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel Syahruddin Alrif.

Legislator Fraksi Partai Nasdem itu nyaris adu jotos dengan legislator Fraksi Partai Golkar Arfandy Idris.

Syahar naik pitam setelah menutup rapat. Rapat yang dipimpinnya beberapa kali diwarnai interupsi oleh Arfandy Idris.

"Tidak bagus begitu bos. Ada tempatnya (kalau mau berdebat). Saya hargaiki sebagai senior," sambil menunjuk ke arah Arfandy dan memukul meja. 

"Tidak. Ini kan ada kode etik yang kita bahas," timpal Arfandy sembari berjalan menuju Syahar. 

Beruntung ketegangan tidak berlanjut setelah dua koleganya datang menenangkan Syahar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved