Tribun Makassar
Jumras Ungkap Pertemuannya dengan Agung Sucipto, Sempat Ditawari Rp 200 Juta
Jumras Ungkap Pertemuannya dengan Agung Sucipto, Sempat Ditawari Rp 200 Juta
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Kepala Biro Pembangunan Sulsel, Jumras mengungkapkan fakta baru dalam sidang pemeriksaan saksi kelima kasus suap Agung Sucipto di Ruang Sidang Utama, Prof Harifin A Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (24/6/2021).
Dengan Nomor perkara 34/pid.Sus-TPK/2021/PN Mks, yang terdaftar sejak tanggal 5 Mei 2021.
Jumras mengaku jika kakak kandung Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, atas nama Andi Sumardi Sulaiman adalah orang yang mempertemukannya dengan terdakwa Agung Sucipto.
"Jadi awal bertemu (Agung) di barbershop, ceritanya itu saya ditelepon oleh Andi Sumardi Sulaiman, sekarang menjabat kepala Bapenda Sulsel," ujar Jumras saat memberi keterangannya.
Awalnya, Jumras mengaku pertemuan yang mereka lakukan tidak pernah membahas proyek.
Namun, setelah beberapa kali pertemuan Sumardi mengajak Jumras bertemu di barbershop.
"Itu pas di barbershop, pas tiba disana kami dijemput dengan Andi Irfan Jaya, yang punya barbershop, jadi kami naik ke atas, tidak lama setelah itu ada datang Ferry Tenriadi dan Agung Sucipto," jelasnya.
Agung dan Ferry meminta Jumras untuk membantu mereka memenangkan proyek jalan di Sinjai-Bulukumba dan Sidrap-Soppeng.
"Terus bicara bicara bicara, Agung mengarah mau dimenangkan tender di Bulukumba dan Ferry mau dimenangkan di Sidrap-Soppeng," ungkapnya.
Agung Sucipto berasalan, jika ia pernah membantu Nurdin Abdullah (NA) saat mencalonkan diri sebagai gubernur Sulsel.
"Katanya, dia sudah membantu pak Gubernur, baru dia ngotot, saya katakan ini proyek terbuka, silahkan ikut lelang saja. Jadi saya bilang, silahkan ajukan saja di ULP," katanya.
Proyek yang diinginkan oleh Agung Sucipto yaitu Palampang Munte Bontolempangan, merupakan jalan provinsi penghubung antara Sinjai dan Bulukumba, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Namun, Jumras mengaku terus menolak tawaran tersebut.
Bahkan ia mengklaim jika Agung dan Ferry menawarinya uang Rp 200 juta.
"Tapi saya bilang jangan pak ikut lelang saja," katanya.