Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PKS Sulsel

PKS Sulsel Cetak 100 Alumni Sekolah Digital, Amri Arsyid: Visi Kerakyatan PKS Lewat Media Digital

Kegiatan sekolah digital ini berhasil mencetak alumni dan relawan digital sebanyak 100 orang yang berasal dari utusan DPD PKS Se-Sulawesi Selatan.

Editor: Arif Fuddin Usman
dok tribun-timur.com
DPW PKS Sulsel gelar sekolah digital di Kantor DPW PKS Sulsel, Jl Ir Sutami, Makassar, Jumat hingga Ahad (18-20/6/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Selatan atau PKS Sulsel gelar sekolah digital di Kantor DPW PKS Sulsel, Jl Ir Sutami, Makassar, Jumat hingga Ahad (18-20/6/2021).

Kegiatan sekolah digital ini berhasil mencetak alumni dan relawan digital sebanyak 100 orang yang berasal dari utusan DPD PKS Se-Sulawesi Selatan.

“Arus informasi hari ini semakin tidak bisa dibendung. Informasi di belahan dunia manapun, kapan dan dimana bisa kita ketahui dalam hitungan detik," kata Kepala Bidang Humas DPW PKS Sulsel, Wahidah Eka Putri.

"Dan, kecepatan arus informasi ini sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat kita," lanjutnya dikutip dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Senin (21/6/2021).

Tak bisa dihindari, kata Wahidah, wacana dan opini yang berkembang di tengah-tengah kehidupan kita sedikit banyak, dibentuk oleh oleh media baru.

"Terutama wacana politik. Oleh karena itu, PKS menyelenggarakan sekolah digital agar tidak hanya menjadi objek dalam tatanan informasi yang serba cepat ini,” jelasnya.

Komunitas Digital

Selain tujuan umum tersebut, menurut Wahidah, kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya pemenuhan komunitas digital yang dibidangi Humas di seluruh struktur DPD PKS Se-Sulsel.

Komunitas tersebut adalah komunitas pksart, komunitas pksfoto, komunitas Relawan Digital (ReDi), komunitas pkstv dan komunitas Relawan Literasi (ReLi).

“Komunitas ini digerakkan anak-anak milenia. Kita wadahi mereka sebagai aset terbaik untuk saat ini dan di masa mendatang," terang Wahidah.

"Bila mereka kita diarahkan dengan baik maka mereka akan memaksimalkan potensinya untuk menghasilkan karya terbaik.

"Daripada gadget buat main game, lebih baik dimanfaatkan untuk hal yang lebih manfaat seperti membuat konten positif,” jelasnya.

Diharapkan ke depan, alumni sekolah digital ini mampu konsisten dalam memproduksi konten di media digital.

"Mereka bisa branding diri sendiri dan PKS. Membangun branding struktur dan aleg atau bacaleg di daerah. Menyiarkan kegiatan struktur,” ungkap Wahidah lagi.

Wahidah Eka Putri mengambil contoh fenomena politik di Amerika Serikat, saat Presiden Amerika ke 44, Barack Obama bakal maju sebagai Pilpres di negara tersebut pada 2009 silam.

Obama sukses menjadi media darling dan akhirnya terpilih sebagai presiden berkat branding yang dilakukan pendukungnya melalui media sosial.

Pemanfaatan media sosial dalam membangun popularitas ternyata lebih murah dibanding offline seperti pasang spanduk, pasang billboard dan sebagainya.

Sedangkan untuk advance iklan di ig, youtube lebih murah apalagi jika mampu membuat konten bagus, lucu dan disukai netizen.

Bisa viral dan melonjakkan suara di pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah.

“Tugas alumni sekolah digital adalah mampu membangun diri untuk ketahanan digital PKS.

"Menciptakan dan mempertahankan reputasi PKS di tengah-tengah masyarakat agar menaikkan popularitas dan elektabilitas PKS,” tutupnya.

Alumni Sekolah Digital

Tahun 2024 kembali akan menjadi ajang pesta demokrasi nasional dengan digelarnya pemilihan umum.

Yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota legislatif secara nasional dan pemilihan kepala daerah secara serentak.

Perhelatan ini menjadi penentu arah kehidupan bernegara selama lima tahun berikutnya, bahkan mungkin lebih.

Sebab itu, partai politik sebagai platform dan kendaraan politik di dalam pesta demokrasi ini dituntut berbenah agar bisa memenangkan kursi kepemimpinan di eksekutif dan legislatif. Baik itu di tingkat nasional maupun di daerah.

Ketua DPW PKS Sulsel, Muhammad Amri Arsyid memandang, Pemilihan Umum tahun 2024 akan menjadi arena pertarungan politik yang sangat penting bagi perkembangan Indonesia berikutnya.

“Ya, karena Pemilu ini akan diikuti oleh generasi baru yang lahir dan besar pada pasca reformasi berlangsung di tahun 1998," kata Amri Arsyid.

"Mereka memiliki cara tersendiri memandang politik. Mereka ini adalah generasi milenia yang sebagian hidupnya berada di ruang sosial media digital," lanjutnya.

Karena itu, pemikiran mereka juga banyak dipengaruhi informasi yang berkembang melalui teknologi informasiyang berbasis digital dan jaringan internet yang serba cepat.

“Pastinya, pesta demokrasi 2024 akan menjadi ajang pertarungan bagi partai politik dalam memenangkan kandidat mereka di eksekutif dan legislatif.

"Dan, kami sebagai peserta yang selalu mengedepankan kualitas dibanding pragmatisme politik, insya Allah, harus mempersiapkan diri sejak sekarang.

Termasuk menyiapkan generasi milenia yang akan mengawal PKS Sulsel di media berbasis digital,” jelas Amri Arsyid.

”Insya Allah, mereka siap menyebarluaskan kabar tentang kinerja PKS yang benar-benar riil, termasuk menyebarluaskan visi kerakyatan yang diusung PKS sebagai partai yang benar-benar hidup bersama masyarakat,” terang sosok yang akrab disapa Bang Amri tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved