Cerita Mistis Tukang Gali Kubur yang Sering Bertemu Pocong Mager, Alami Tanda Ini Jika Ada Meninggal
Berbicara soal profesi Penggali Kubur, pasti berhubungan dengan sesuatu yang mistis sudah biasa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah pernah lihat pocong mager?
Coba simak cerita seorang penggali kubur yang sudah terbiasa dengan kehadiran pocong di sekitarnya.
Yanto (63) setiap harinya memang bekerja sebagai penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum.
Lokasinya di TPU Mbah Gangsar, Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Profesinya itu sudah dia lakukan sejak tahun 1975 atau saat dirinya masih berusia 18 tahun.
Namun pekerjaan itu hanya sampingan.
Baru saat tahun 2000 atau 21 tahun lalu, pekerjaan itu menjadi sumber penghasilan tetap Yanto.
Berbicara soal profesi Penggali Kubur, pasti berhubungan dengan sesuatu yang mistis sudah biasa.
Yanto pun juga begitu. Dirinya mengaku sudah sering berjumpa dengan makhluk halus kala sedang bekerja.
Tak tanggung-tanggung, Yanto bahkan mengaku hampir tiap malam dihampiri makhluk halus di sekitar kuburan.
Bukan cuma berjumpa, Yanto juga kerap mendengar suara aneh di kuburan.
Namun, hal yang paling menyita perhatian Yanto adalah kehadiran pocong mager.
Pocong mager (malas gerak) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan sosok pocong yang berdiam diri tak ke mana pun.

Diakui Yanto, ia sering melihat pocong itu hanya berdiri bersandar di tiang lampu persis berada di pojok pemakaman.
"Pocong itu diam saja tak bergerak berada di situ.
Tidak menganggu warga.
Hanya diam di tiang lampu," papar Yanto.
Sosok pocong itu, lanjut Yanto, sudah bertahun-tahun di tempat tersebut.
Meski memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus namun dia tak berniat bersinggungan dengan pocong itu.

Bagi Yanto, sepanjang tak menganggu manusia, pocong itu akan dibiarkan saja.
"Ya sudah beda alam. Saling menghormati saja," ucap Yanto.
Tak hanya sosok pocong, Yanto juga sering menjumpai sosok kuntilanak.
Berbeda dengan sosok pocong, kuntilanak ini diakui Yanto bergerak sangat aktif.
Hampir tiap malam, Yanto mendengar sosok kuntilanak tersebut menangis atau tertawa.
"Kuntilanak juga sama ga ganggu. Mungkin dia juga sudah hafal dengan kami para penggali makam," kata kakek lima cucu ini.
Firasat Aneh Sebelum Orang Meninggal
Puluhan tahun menjadi penggali kubur, firasat Yanto nyatanya sudah kuat.
Yanto mengaku sering mendapat firasat ketika akan ada orang meninggal dunia di kawasan tersebut.
Di antara firasat tersebut adalah cangkul yang diselipkan Yanto di lubang dinding TPU akan terjatuh sendiri.
Pertanda lainnya diungkap Yanto, ada suara orang menyapu daun kering di area pemakaman sehingga menimbulkan suara srek, srek, srek.
Selepas dia periksa tak ada satu pun orang yang menyapu.
"Seringnya gitu, percaya ga percaya kejadian yang saya alami seperti itu," papar Yanto.
Cerita Tukang Gali Kubur di Bogor
Cerita lain datang dari tukang gali kubur yang memakamkan pasien Covid-19 di Bogor.
Seperti diketahui, semua pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Bogor dimakamkan terpusat di satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) yakni di TPU Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Pemakaman jasad pasien Covid-19 ini tak lepas dari tukang gali kubur yang menjadi profesi sejumlah warga di sana.
Hadi salah satunya, yang mana sejauh ini dia sudah memakamkan sedikitnya 3 orang pasien Covid-19 yang meninggal di TPU Kayu Manis tersebut.
"Yang udah saya udah 3 makam (pasien Covid-19)," kata Hadi kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (5/4/2020).
Hadi mengaku tidak merasa takut saat turut melakukan penguburan jasad pasien Virus Corona tersebut.
Dia yakin dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Bogor yang mana jasad korban dibuat steril sebelum dimakamkan.
"Ah biasa aja (tidak takut), katanya kan udah steril," kata Hadi.
Meski begitu, Hadi mengaku tetap menggunakan masker saat menjalankan profesinya itu.
Serta dia juga siap siaga siang dan malam.
"Gak tentu sih, siang kadang malam. Biasanya saya dihubungi UPTD (Unit Pelaksan Teknis Daerah) Pemakaman terus saya hanya menggali aja, saya gali (kubur), udah," kata Hadi.
Diketahui, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan lahan seluas 200 meter persegi khusus untuk warganya yang meninggal dunia akibat virus corona atau covid-19 di TPU Kayu Manis ini.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com