Tribun Makassar
Cerita Sopir Saat Eks Sekdis PUPR Sulsel Terima Duit Sekoper dari Agung Sucipto
Cerita Sopir Saat Eks Sekdis PUPR Sulsel Terima Duit Sekoper dari Agung Sucipto
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sopir Edy Rahmat, Irfandi mengungkapkan kronologis transaksi penyerahan uang antara Agung Sucipto dan Edy Rahmat.
Hal ini diungkapkannya saat menjadi saksi pada sidang pemeriksaan saksi keempat kasus Agung Sucipto di Ruang Sidang Utama, Prof Harifin A Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (17/6/2021) siang.
Ia menjelaskan jika Edy Rahmat memintanya untuk mengantarnya ke Rumah Makan Nelayan.
"Kebetulan saya ada di rumah dinas dan Pak Edy meminta tolong mengantar ke Rumah Makan Nelayan, menggunakan mobil Inova hitam ke RM Nelayan, habis Isya," tuturnya.
Awalnya, Irfan mengatakan ia hanya berdua bersama Edy Rahmat di dalam RM Nelayan.
"Kami hanya berdua, saya sempat diajak turun makan, setelah itu saya disuruh kembali ke mobil," katanya.
Usai kembali ke dalam mobil milik Edy, tak lama berselang, ada seseorang yang mengetuk kaca jendela mobil, dan menanyakan keberadaan Edy Rahmat.
"Ada yang ketuk-ketuk pintu mobil, dia cuma cari Pak Edy. Saya bilang Pak Edy ada di dalam. Lalu orang itu masuk ke dalam, tapi saya tidak kenal," terangnya.
Edy lalu keluar dari RM Nelayan, lalu masuk ke dalam mobil BMW dan memerintahkan agar ia mengikutinya dari belakang.
"Pak Edy memerintahkan saya mengikuti mobil sedan BMW, saya ikuti pak, Pak Edy ada di mobil sedan itu (BMW)," jelasnya.
"Saya ikuti saja, pas di Jalan Lamadukelleng Taman Macan, disitu mobilnya berhenti. Sekitar 10 menit kemudian, sopirnya turun sambil bawa satu koper warna hijau di bagian belakang bersama satu ransel," lanjutnya.
Setelah itu, Edy Rahmat turun dari mobil sedan tersebut dan kembali masuk ke dalam mobilnya.
"Setelah itu saya mutar di Pantai Losari, sampai ke lego lego. Cuman disuruh menunggu di mobil, dan Pak Edy masuk ke mobil HRV yang ada disitu, sekitar 5 menitan, setelah itu kembali lagi ke mobil, dan pulang," katanya.
Sesampainya di kediaman Edy Rahmat, ia lalu menurunkan koper dari dalam mobil.
"Kopernya saya kasi turun, kalau ranselnya bukan saya, mungkin Pak Edy. Setelah itu saya langsung pulang," tuturnya.