Tribun Makassar
Andi Sudirman Sulaiman: RAN PE Cegah Ekstremisme dengan Pendekatan Agama
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengikuti Peluncuran RAN PE yang dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengikuti Peluncuran Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024 atau dikenal dengan RAN PE, Rabu (16/6/2021).
Peluncuran yang dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin ini menyusul diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No 7 Tahun 2021 tentang RAN PE.
Andi Sudirman mengikuti Peluncuran RAN-PE ini dari Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel.
Turut hadir Kepala Kesbangpol Sulsel, Asriady Sulaiman, Kepala BPBD Sulsel Nimal Lahamang dan Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Radjamilo.
Plt Gubernur Andi Sudirman berharap, dengan adanya peluncuran ini dapat memperkuat komitmen semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan.
"Perbuatan ekstremisme dan terorisme, tidak mencerminkan agama manapun. Olehnya itu, mari kita terus mencegah ancaman intoleransi, radikalisme dan ekstremisme dengan melakukan pendekatan agama," kata Andi Sudirman via rilisnya, Kamis (17/6/2021) pagi.
Andi Sudirman menilai, perlu pendekatan ajaran agama.
"Dengan itu, diharapkan dapat meningkatkan imun kita untuk mencegah dan menjauhi perbuatan-perbuatan negatif," tambahnya.
Sementara itu, Wapres RI, Ma'ruf Amin meminta komitmen dalam peluncuran program tersebut.
"Diharapkan peluncuran ini memperkuat komitmen semua pihak terkait untuk melaksanakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Menurut Maruf diterbitkannya RAN PE ini karena Indonesia masih menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme dan ekstremisme yang berakibat munculnya berbagai kejadian berbasis kekerasan.
Hal ini secara nyata merupakan gangguan keamanan dalam kehidupan masyarakat serta dapat mengancam ideologi juga sistem kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Isu terorisme meningkatkan ketidakpastian, dan berkelindan dengan kompleksitas masalah-masalah internasional, regional, dan domestik,” tuturnya.
Selain itu dia juga menyebutkan, tujuan RAN PE adalah untuk meningkatkan perlindungan hak atas rasa aman warga negara dari ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Ma'ruf Amin pun menegaskan, bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Di mana tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Ia mengatakan semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya.