Unismuh
Pernah Jadi Kuli, Lulusan Terbaik Unismuh Bakal Belajar Teknologi Pertanian di Jepang
Muh Al-Aswar Rusman didapuk sebagai Wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) tahun 2021.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Muh Al-Aswar Rusman didapuk sebagai Wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) tahun 2021.
Lewat Surat Keputusan Rektor Unismuh Makassar Nomor 267 Tahun 1441 H/ 2021 M alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unismuh ini sekaligus menjadi lulusan terbaik.
Ia menempuh waktu kuliah selama 4 tahun 4 bulan dan lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang nyaris sempurna 3,93.
Siapa sangka, Aswar saat kuliah harus banting tulang untuk membiayai hidupnya di Makassar. Aswar menjadi kuli proyek pembangunan kampus perkuliahan Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar
“Waktu itu tahun 2018. Saya harus masuk bekerja pukul 8 pagi, di sana,” kata Aswar lewat rilis yang diterima Tribun Timur, Rabu (16/6/202) siang.
Pria kelahiran 1997 ini mendapatkan upah Rp75000 perhari dari hasil ngulinya. Upah itu kemudian ditabung untuk membayar sewa kos.
Bukan itu saja, Aswar juga pernah bekerja di tempat fotokopi.
"Setelah tidak lagi menjabat di pikom, saya memang harus cari kos. Alhamdulillah, saya bisa bayar sendiri. Tapi, sayangnya, saya sempat sakit, dan berhenti kerja,” bebernya.
Semasa kuliah, Aswar dikenal sebagai pembelajar yang tekun. Ia juga aktif mengikuti event nasional di luar Sulsel.
Menjadi Semifinalis LKTIN Agrixplosion yang dihelat di Universitas Sebelas Maret Surabaya Tahun 2019. Ia juga pernah meraih predikat Best Presentation dalam ajang Tracival yang dihelat oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun 2019.
Pria berdarah Luwu Utara ini aktif berorganisasi. Aswar merupakan Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Pertanian periode 2019—2020.
Ia mengaku, sejak mahasiwa baru, tempat belajar favoritnya adalah sekretariat IMM.
“Saya berupaya untuk mewujudkan prinsip IMM, tertib ibadah, anggun dalam moral, sukses studi, dan unggul dalam organisasi,” sebutnya.
Untuk meningkatkan wawasan dan kepenulisannya, ia bergabung di Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Unismuh Makassar.
Baginya, IPK bukanlah segalanya. Ia sadar betul, kapasitas, kapabilitas, dan integritas untuk terus berkarya dan memberi manfaat bagi setiap orang harus dihadirkan dalam setiap diri, terlebih bagi mahasiswa.