Tribun Makassar
Aksi Saling Dorong Warnai Unjuk Rasa 'Bosan Kuliah Online' di Makassar
Aksi Saling Dorong Warnai Unjuk Rasa 'Bosan Kuliah Online' di Makassar
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi saling dorong warnai unjuk rasa 'Bosan Kuliah Online' di Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (16/6/2021) siang.
Saling dorong terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa yang hendak menahan truk yang akan dijadikan panggung orasi.
"Tahan, tahan, lima menit saja pak, tahan," kata mahasiswa saat mengadang truk yang hendak melintas.
Polisi yang melihat upaya penghadangan truk itu pun bereaksi.
"Maju, maju, maju, jangan berhenti, maju," kata polisi mengarahkan sopir truk untuk terus melaju.
Selain mengarahkan truk maju dengan teriakan, polisi juga sempat mendorong pengunjuk rasa yang mengadang di depan truk.
Insiden saling dorong pun tidak terhindarkan.
Meski demikian, insiden kecil itu tidak menimbulkan kericuhan yang berarti.
Sebelum insiden saling dorong itu terjadi, pengunjuk rasa sempat memblokade dua jalur di ruas Jl Sultan Alauddin.
Blokade dilakukan dengan memalang truk dan membakar ban.
Namun, blokade itu tidak berlangsung lama setelah sejumlah aparat kepolisian dari Sektor Tamalate tiba di lokasi.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk segera melakukan proses belajar-mengajar offline.
Pasalnya, kuliah online di mata mereka tidaklah efektif untuk memajukan dunia pendidikan saat ini.
"Segera lakukan kuliah offline, kami bosan Kuliah online terus," ucap seroang pengunjuk rasa.
Sementara itu, jenderal lapangan aksi, Misbahul Khair mengatakan, penerapan kuliah online saat ini tidak merata.
"Kualitas jaringan saudara-saudara kami di daerah plosok tidak merata, untamanya di timur Indonesia ataupun bagian timur Sulawesi Selatan ini," kata Misbahul Khair ditemui di sela aksi.
Ia juga mengatakan, aksi unjukrasa itu merupakan bentuka taguihan kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang menjanjikan kuliah offline pada awal tahun ini.
"Sebagaimana kita ketahui menteri Nadim Makarim pernah berjanji bahwa kuliah atau belajar offline mulai dilaksanakan Januari 2021 ini, tapi nyata hingga saat ini belum juga dilaksanakan," ungkapnya.
Selain itu dalam pernyataan sikapnya, pengunjukrasa juga mendesak pimpinan perguruan tinggi menggelar kuliah offline.
Wujudkan demokrasi kampus, pendidikan gratis dan menolak kapitalisasi pendidikan.(*)