Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Disdik Sulsel Harus Tanggung Jawab, Ketua DPRD Sulsel Kecewa SMA 1 Makassar Tak Kunjung Dibangun

Tidak sekedar Ketua DPRD Sulsel, harapan pembangunan kembali gedung SMA 1 Makassar ini ia akui juga bagian dari aspirasi alumni.

Editor: Saldy Irawan
hasim/tribuntimur.com
Alumni SMA 1 Makassar (SMANSA) Angkatan 93 melakukan reuni perak di SMA 1 Makassar, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulsel, Sabtu (4/8/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gedung SMA Negeri 1 Makassar yang telah dirubuhkan sejak tahun 2020, mendapat reaksi dari Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Ina Kartika Sari.

Ia berharap gedung SMA tempat ia sekolah dulu segera dibangun kembali.

Tidak sekedar Ketua DPRD Sulsel, harapan pembangunan kembali gedung SMA 1 Makassar ini ia akui juga bagian dari aspirasi alumni.

"Buat kami gedung SMA Negeri 1 proses pembangunannya harus segera dilaksanakan oleh karena tidak lama lagi proses pembelajaran secara tatap muka sudah akan diberlakukan," kata Ina, juga Ketua IKA Smansa Makassar, Sabtu (13/6).

Ia pun menaruh harapan, agar bangunan yang dibangun nanti juga harus menjadi perhatian utama terkait desain dan ketahanan bangunannya.

Sejauh ini sudah setahun berlalu sejak gedung kelas Sekolah Menangah Atas Negeri 1 (Smansa) Makassar dirobohkan.

Bangunan berlantai 3 tersebut dibongkar pada pertengahan Februari 2020 lalu.

Detail bangunan yang dibongkar yakni ruang laboratorium komputer 1 lantai dan sisanya 33 kelas.

Dibongkar sejak Februari 2020, namun hingga awal Juni 2021 ini, belum juga dibangun.

Surat Perintah peruntuhan gedung kelas di Sekolah Menangah Atas Negeri 1 (Smansa) Makassar terbit (6/2/2020) lalu.

Sementara itu anggota Komisi E DPRD Sulsel Muhammad Irfan AB mendesak pembangunan gedung SMA Negeri 1 Makassar segera dirampungkan.

Legislator Fraksi Partai Amanat Nasional itu mengingatkan ketiadaan bangunan sekolah akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar jika sudah diterapkan secara luring atau tatap muka.

"Harusnya proses pembangunannya dipercepat, karena keterlambatan akan mengganggu proses belajar dan mengajar," kata Irfan AB.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved