Tribun Bulukumba
Pincam Dilarang Masuk, Rapat Pleno di Kantor Partai Golkar Bulukumba Ricuh
Bentrokan terjadi di depan kantor DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Bulukumba, di Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Bulu
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Bentrokan terjadi di depan kantor DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Bulukumba, di Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (12/6/2021).
Aksi dipicu akibat adanya larangan bagi pimpinan kecamatan (Pincam) masuk ke dalam rapat pleno tertutup.
Akibatnya salah satu Pincam Golkar, Abdul Salam terluka dan sempat melakukan visum di rumah sakit.
Setelah itu, korban juga telah melapor ke Polres Bulukumba.
Itu disampaikan oleh Andi Hamzah Pangki, yang saat kejadian berada di lokasi.
"Kejadian bermula akibat adanya rapat pleno DPD II Golkar Bulukumba yang tertutup dan dijaga oleh beberapa preman," ujar Andi Hamzah Pangki.
Padahal para korcam akan menghadiri rapat pleno DPD II untuk mengganti 10 pimpinan kecamatan menghadapi musda X.
"Atas nama mantan ketua Golkar Bulukumba dan Korcam Bontobahari, kami menyayangkan ini terjadi padahal para pimpinan kecamatan menghadiri undangan," tegas AHP.
"Karena mereka semua akan diganti makanya mereka datang untuk mempertanyakan hal tersebut, padahal dalam aturan tidak boleh ada pergantian pimpinan kecamatan apalagi menjelang musda," tambahnya.
AHP mengecam hal ini terjadi dan meminta DPD I segera mengambil alih atas kejadian tersebut.
Ia juga meminta polisi segera menuntaskan laporan tersebut sesuai fakta dan kejadian sebagaimana laporan Korcam Rilau Ale.
Kader dan simpatisan Partai Golkar Bulukumba juga mengharapakan DPD I mengambil langkah-langkah konkret terkait maslah tersebut.
"Karena ini berakibat fatal karena adanya oknum preman yang terlibat menghalangi para pimpinan kecamatan," pungkasnya.
Plt Ketua Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin menjelaskan, jika rapat pleno tertutup berjalan dengan aman.
"Saya tidak tahu, yang saya lakukan itu pleno dengan pengurus harian DPD II Golkar Bulukumba, tidak ada dipanggil pimpinan kecamatan," jelas Nirwan Arifuddin.
Nirwan mengaku jika dirinya tak tahu menahu bahwa ada keributan di luar ruang rapat pleno.
"Kami di dalam rapat pleno DPD II aman-aman saja. Kalaupun ada yang mengaku pimpinan kecamatan harus dilihat legalitasnya," jelas Nirwan. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi