Begini Sejarah Tambang Sangihe, Tambang Emas yang Ditolak Wakil Bupati Helmud Hontong
Sebelum meninggal, Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong diketahui menolak izin operasi operasi pertambangan emas di wilayahnya
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
• Government Relations and Director TMS: Todotua Pasaribu
• General Manager and Director TMS: Garry Kielenstyn
“Pengoperasian Baru Gold di Indonesia dikelola oleh tim profesional yang berpengalaman dan termotivasi dengan pengalaman dan keterampilan internasional yang luas dan luas dalam eksplorasi mineral dan industri pertambangan,” tulis laman resmi barugold.com
Sejarah tambang emas Sangihe
Laman resmi perusahaan menyebut, tambang emas Sangihe pertama kali ditemukan dan dieksplorasi secara primitif pada tahun 1986. PT Mears Soputan Mining dan mitra JV (patungan) mereka Muswellbrook mengerjakan proyek tersebut hingga tahun 1993.
Pengambilan sampel chip, survei magnetik tanah, dan survei IP dilakukan, menghasilkan prospeksi lokal dan penambangan artisanal di emas dan anomali emas-tembaga diidentifikasi.
“Dari 1989-1993 program bor 5.000m dilakukan di prospek Binebase dan Bawone. Hingga tahun 2006, dengan berbagai pengusaha pertambangan lokal dan perusahaan pertambangan junior, penggalian dan eksplorasi lebih lanjut dilakukan,” tulis laman resmi perusahaan.
Selama sosialisasi pengeboran dan sejarah eksplorasi, ditemukan emas oksida yang terpapar permukaan di Binebase dan emas sulfida dangkal di Bawone, juga anomali emas kecil diidentifikasi di Taware.
“Pada tahun 2007 East Asia Minerals (kini Baru Gold Corp) dan mitra lokal menerima persetujuan dan izin eksplorasi dari pemerintah dan diberikan KK (kontrak kerja) seluas 42.000 Ha yang mencakup Proyek Sangihe,” kata perusahaan.
Mineralisasi emas dan tembaga di Proyek Sangihe
Pulau Sangihe sebagian besar terdiri dari batuan vulkanik dan diyakini bahwa prospek mineral Binebase, Bawone dan Taware terletak di pusat vulkanik yang tererosi. Prospek ini awalnya ditemukan dan dieksplorasi pada 1980-an.
Binebase, dengan emas oksida terbuka di permukaan, dan Bawone, dengan emas sulfida dangkal hingga permukaan, terletak 1,2 kilometer terpisah dan merupakan prospek paling maju.
Taware didominasi oleh alterasi lempung-pirit dengan aliran lava andesit yang menjadi tempat intrusi dangkal. Lebih banyak pengeboran akan menentukan tingkat mineralisasi.
Prospek Binebase dan Bawone terkandung dalam tuf abu yang dilapis dan di bawah dengan aliran andesit dan ubahan lempung-pirit terlokalisir yang terkandung dalam tubuh mineralisasi epitermal.
“Pengambilan sampel saluran di Binebase dikonfirmasi di dekat mineralisasi oksida permukaan dan kuarsa bantalan tembaga dan emas dapat menjadi indikasi mineralisasi Tembaga-Emas gaya porfir,” jelas perusahan.