Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Makassar Masih Zona Orange Covid-19, Pemkot Makassar Optimistis Gelar Sekolah Tatap Muka

Makassar Masih Zona Orange Covid-19, Pemkot Makassar Optimistis Gelar Sekolah Tatap Muka

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN TIMUR/IKHSAN
Uji coba sekolah tatap muka di SMAN 21 Makassar, Jumat (9/4/2021). 

Nielma mengatakan, jika tim verifikator tersebut telah diturunkan sejak 3 Juni 2021 lalu, dan rencananya akan selesai pada 15 Juni 2021 mendatang.

"saya kasi waktu sampai tanggal 15 Juni, cukup lama juga sih, karenakan mereka harus benar benar memastikan," jelasnya.

Ada 46 indikator terdiri dari 4 komponen, yang akan ditanyakan ke sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapan mereka dalam melakukan pembelajaran tatap muka.

Pertama administrasi, kedua adanya jadwal pembelajaran, ketiga adalaj fasilitas, dan keempat adalah faktor resiko.

"Administrasi itu misalnya, adanya tim gugus covid di setiap sekolah," jelasnya.

Kedua, terkait dengan pembelajaran, Nielma mengatakan, sekolah harus memastikan jadwal atau roster mata pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.

"Kalau SD itu maksimal dua jam, kalau SMP maksimal 3 jam. Itu yang harus disiapkan oleh guru dan satuan pendidikan," katanya.

Ketiga adalah fasilitas, setiap sekolah harus memastikan sekolah itu bersih aman.

Misalnya tersedianya sarana cuci tangan, kemudian memastikan adanya toilet yang bersih,sumber air yang jelas, seperti itu.

Terakhir, memastikan seluruh guru dan tenaga pendidikan sudah dilakukan vaksinasi.

"Masih banyak komponen lain, tapi intinya itu ada 46 listing yang harus diverifikasi, yang disediakan oleh verifikator," terangnya.

Untuk memudahkan tim verifikator, Disdik telah membekali mereka dengan aplikasi.

"Kami bekali merek dengan aplikasi, untuk memudahkan melakukan ceklist 46 indikator, itu yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk boleh melaksanakan sekolah tatap muka," kata Nielma.

Namun, ia menjelaskan jika pembelajaran tatap muka, juga harus meminta persetujuan dari orang tua siswa.

"Itu masuk ke indikator resiko, kami ingin anak - anak yang masuk ini sehat. Kalau tidak sehatkan beresiko. Jadi pernyataan orang tua itu untuk memastikan anaknya sehat," jelasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved