Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus DBD

Kabupaten Sidrap Rawan DBD, Terbanyak di Sulsel Sepanjang 2021

Dinas Kesehatan Sulsel mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 81 kasus sepanjang 1 Januari hingga 9 Juni 2021.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, dr Nurul AR. (Foto Ari Maryadi Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 81 kasus sepanjang 1 Januari hingga 9 Juni 2021.

Kabupaten Sidrap menjadi daerah terbanyak dengan 35 kasus. 

Posisi kedua ditempati Kabupaten Wajo 10 kasus.

"81 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, dr Nurul AR, Jumat (11/6/2021).

dr Nurul mengatakan jumlah kasus tersebut menurun dibanding jumlah kasus dalam dua tahun terakhir.

Sepanjang tahun 2019, Nurul menyampaikan ada 3.745 kasus. Ia menjelaskan, jumlah kasus tersebut turun sekitar 30 persen pada tahun 2020.

"Nah tahun ini ada penurunan lagi sekitar setengahnya," kata Nurul.

dr Nurul mengatakan dari 81 kasus tersebut, kalangan anak-anak yang paling mendominasi. 

Anak-anak di bawah 10 tahun paling mendominasi sejauh ini. 

dr Nurul menjelaskan, hal itu menunjukkan anak-anak usia di bawah 10 tahun paling rentan terserang DBD.

"Mungkin karena mereka lebih banyak berada di lingkungan, kemudian faktor lingkungan juga berkontribusi. Apalagi mereka bermain di lingkungan yang tidak kondusi," katanya.

Berdasarkan penelusuran Dinkes Sulsel, Nurul mengatakan tingginya kasus di Kabupaten Sidrap disebabkan faktor lingkungan yang kurang bersih.

Kedua, perilaku kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kebersihan.

"Dominan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat berdasarkan penelusuran epidemiologi kita, jadi kembali ke faktor basicnya," terang dr Nurul.

dr Nurul mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terus mengambil peran dalam mencegah DBD di kalangan masyarakat.

Seperti melakukan pelatihan tata laksana kasus. Selanjutnya tim di kabupaten kota diharapkan mampu melakukan tata laksana kasus.

"Kita juga melakukan fogging pada daerah-daerah yang memiliki banyak kasus. Kita juga melakukan edukasi di kabupaten dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat," terangnya.

Sementara itu, RSUD Daya Kota Makassar mencatat jumlah penderita DBD mencapai 36 kasus sejauh ini.

Rinciannya 4 kasus rawat jalan, ditambah 32 kasus rawat inap.

Dibanding tahun 2020 lalu, RSUD Daya Kota Makassar mencatat ada penurunan. 

"Sepanjang Januari hingga Mei 2021 rawat jalan ada 4 kasus, rawat inap 32 kasus. Sepanjang ahun 2020 sebanyak 88 kasus," kata Humas RSUD Daya Wisnu.

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved