HEBOH Pengadilan Moskow Denda Facebook dan Telegram Gegara Tak Hapus Konten Terlarang Ini
Lagi hebih dibicarakan dunia, Pengadilan Moskow menjatuhkan denda kepada pengembang media sosial Facebook dan Telegram.
TRIBUN-TIMUR.COM - Lagi hebih dibicarakan dunia, Pengadilan Moskow menjatuhkan denda kepada pengembang media sosial Facebook dan Telegram.
Ternyata bermula saat pengembang dua aplikasi ini tak kunjung menghapus konten terlarang berikut ini.
Tepatnya Kamis 10 Juni 2021, pengadilan itu resmi menjatuhkan denda sebesar 17 juta rubel atau Rp 3.372.170.725 kepada Facebook dan pengambang aplikasi Telegram sebesar 10 juta rubel atau Rp 1.981.952.350
Melansir dari Anadolu Agency, Kamis (10/6/2021) sidang itu berlangsung di Moskow, pengadilan kota Tagansky mengabulkan pengawas komunikasi Rusia Roskomnadzor karena mendenda Facebook dan Telegram.
Hasilnya memutuskan dua perusahaan itu tidak mematuhi undang-undang untuk menghapus konten yang dilarang di Rusia.
Roskomnadzor sebelumnya telah mengajukan tuntutan hukum terhadap platform media sosial seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Twitter dengan alasan serupa.
Facebook sempat Didenda Rp 70 Triliun
Melansir dari Kompas.com (25/5/2019) Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) resmi menjatuhkan sanksi ke Facebook atas skandal Cambridge Analytica dan kasus-kasus kebocoran data serupa, Rabu (24/7/2019) pagi waktu setempat.
Facebook harus menebus kesalahan mereka dengan membayar denda sebesar 5 miliar dollar AS atau berkisar Rp 70 triliun.
Denda sebesar itu merupakan hukuman terberat yang pernah dijatuhkan FTC dalam sejarah.
Denda tersebut juga 20 kali lebih besar, dari hukuman pelanggaran privasi dan keamanan data konsumen, yang pernah terjadi di seluruh dunia.
Denda demikian dijatuhkan oleh FTC lantaran Facebook terbukti lalai melindungi privasi serta data pribadi pengguna, yang kemudian bocor dan dimanfaatkan oleh pihak ketiga.
Selain lalai, Facebook juga terbukti memanfaatkan nomor telepon pengguna untuk kepentingan iklan dan menyalahgunakan sistem pengenalan wajah (face recognition) dalam platform Facebook.
Baca juga: Ratusan Karyawan Facebook Dukung Palestina, Tuntut Perlakuan Sama
Tidak hanya membayar denda, FTC juga mengharuskan Facebook untuk menggodok sistem keamanan dan mekanisme privasi terbaru yang lebih transparan.