Kasus Suap Nurdin Abdullah
Hakim Heran Keterangan Nurdin Abdullah Berubah-ubah, Simak 5 Fakta Sidang Suap Gubernur Sulsel
Berikut Update Kasus Suap Nurdin Abdullah, kasus Nurdin Abdullah ditangkap KPK kini babak baru Nurdin Abdullah bersaksi buat terdakwa Agung Sucipto
3. Edi Rahmat Suka Jual Nama Pejabat
Nurdin Abdullah menyebut kebiasaan buruk anak buahnya Edi Rahmat selaku eks Sekertaris PUPR Pemprov Sulsel Edy Rahmat dan Sari Pudjiastuti.
Keduanya disebut suka menjual nama-nama pejabat untuk meminta uang kepada pengusaha.
"Saya pernah panggil bu Sari, karena ada laporan ke saya bahwa ada yang dimintai uang, makanya saya panggil. Jadi kalau saya panggil ke rumah itu karena ada sesuatu yang urgent, tidak pernah saya berikan arahan apapun," terangnya.
Begitu pula dengan Edi Rahmat, ia dikenal suka menjual nama pejabat kepada sejumlah kontraktor.
"Jadi saya kasi nganggur (nonjob) dia setahun, karena saya tahu kelakukan dia seperti apa. Karena saya sudah sering mendengar jika dia itu suka jual-jual nama, jadi kami sempat tidak berikan dia jabatan," katanya.
Namun, setelah satu tahun banyak yang memberikan pertimbangan, kalau kinerja Edi sudah benar, sehingga NA mengangkatnya menjadi kepala seksi Binamarga pada tahun 2020.
"Setelah itu dia dipromosi kepala bidang tahun 2020 juga, setelah itu, karena kepala dinasnya jadi Pj Walikota, ada kekosongan di sekertaris dinas, makanya kami pindahkan ke sekertaris dinas PUPR itu 2021 awal," jelasnya.
4. Akui Terima Duit Dollar
NA juga mengakui pernah menerima uang sebesar 150 ribu dollar Singapura.
Namun, ia mengatakan jika itu merupakan sumbangan kampanye untuk pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Tommy Satria Yulianto dan Andi Mangkasau.
"Agung itu pernah datang tahun 2019 membawa 150 ribu dolar singapura untuk biaya kampanye. Saya tidak pernah minta," ujarnya.
"Itu untuk membantu calon kami yang ada di Bulukumba, yaitu pasangan Tommy dan Andi Mangkasau," lanjutnya.
NA pun menegaskan, jika uang tersebut tidak ada sangkut pautnya terhadap tender yang pernah dimenangkan oleh Agung Sucipto.
"Selama di bantaeng, pak Anggu ini memberikan penilaian yang baik, karena semua jalan - jalan yang dikerjakan beliau ini awet, makanya sampai saya menjabat sebagai gubernur tetap percaya dengan kinerja pak Anggu ini," ujar Nurdin.