Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Unhas Tembus QS World University Ranking 1001-1200, Ika Teknik: Prestasi Bu Rektor Harus Dijaga

Sukses Unhas masuk daftar perangkingan kampus kelas dunia versi QS World University Ranking (WUR) adalah pencapaian untuk pertama kalinya.

Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/muhammad abdiwan
Wisudawan Universitas Hasanuddin menghadiri acara wisuda periode ke 3 tahun ajaran 2016 di Baruga AP Pettarani, Rabu (7/9/2016). Sebanyak 656 Wisudawan terdiri dari 14 fakultas di Unhas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) masuk rangking 1001-1200 dunia berdasarkan rilis QS Top University 2022.

Untuk pertama kalinya Unhas masih daftar perangkingan kampus kelas dunia versi QS World University Ranking (WUR).

Capaian ini merupakan hasil dari perjuangan panjang yang dilakukan, untuk memenuhi mandat dan visi Unhas sebagai World Class University.

Majelis Pakar IKA Teknik Unhas M Sapri Pamulu menyampaikan selamat atas keberhasilan Unhas masuk dalam deretan perguruan tinggi kelas dunia versi QS WUR. 

“Mewakili alumni, kami mengucapkan selamat kepada Universitas Hasanuddin atas capaian terbaik ini," kata Sapri Pamulu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/6/2021).

"Selamat kepada Bu Rektor yang mewariskan prestasi yang harus dijaga oleh para pemangku kepentingan Unhas,” ujar Majelis Pakar IKA Teknik Unhas itu.

Pengurus Ika Unhas Sapri Pamulu (kanan) bersama Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Prof Dr Radi A Gany (alm)
Pengurus Ika Unhas Sapri Pamulu (kanan) bersama Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Prof Dr Radi A Gany (alm) (dok.tribun timur)

“Semoga peringkat Unhas semakin membaik dalam QS WUR atau pemeringkat universitas dunia sehingga reputasi Unhas dapat terjaga,” sambungnya.

Menurut Sapri, dengan prestasi tersebut seluruh pihak Unhas termasuk para alumninya harus lebih fokus mengembangkan sejumlah indikator untuk mempertahankan pencapaian itu.

“Benchmark telah ditetapkan sehingga stakeholders Unhas termasuk alumni dapat lebih fokus pada indikator-indikator yang jadi penilaian," ujarnya.

Indikator itu seperti reputasi employee, reputasi akademik, sitasi per fakultas, rasio mahasiswa-dosen, rasio dosen dan mahasiswa internasional.

“Saya pikir dengan memperbanyak kelas internasional dengan dual degree juga akan sangat membantu untuk dua indikator terakhir, baik level sarjana maupun pasca sarjana,” tambahnya.

Selain itu, Sapri Pamulu menambahkan, situasi pandemi saat ini juga membuka peluang agar Unhas bisa melahirkan inovasi maupun kolaborasi yang positif.

Terkait hal itu, Sapri pun menegaskan bahwa IKA Teknik siap berkolaborasi dan membantu pihak Rektorat untuk membangun Unhas ke depannya.

“Momen pandemi sekarang ini lebih membuka peluang untuk mode-mode studi yang kolaboratif dan inovatif," lanjutnya.

"Ini juga sekaligus tantangan untuk almamater dan kami alumni akan senantiasa siap membantu," kata Safri.

"Terutama sumber daya dan jaringan yang dimiliki, baik individu alumni ataupun organisasi IKA Unhas,” ungkap Pengurus Pusat IKA Unhas.

Hal itu bisa meningkatkan skor untuk indikator ‘reputasi employee’ dan ‘international faculty ratio’ serta ‘faculty student ratio’.

Untuk Pertama Kali

Sukses Unhas masuk daftar perangkingan kampus kelas dunia versi QS World University Ranking (WUR) adalah pencapaian untuk pertama kalinya.

Rilis terbaru QS Top Universities 2022, Unhas masuk dalam kelompok rangking 1001-1200.

Capaian ini merupakan hasil dari perjuangan panjang yang dilakukan, untuk memenuhi mandat dan visi Unhas sebagai World Class University.

Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah, menjelaskan bahwa selama empat tahun terakhir, Unhas berjuang untuk dapat tercatat dalam ranking QS WUR.

Selama ini, katanya capaian Unhas adalah tercatat pada QS Asia University Ranking (AUR), dan baru kali ini berhasil masuk dalam QS WUR.

“Ini adalah hasil yang sangat membanggakan, sekaligus melegakan. Selama empat tahun kita berusaha keras memenuhi standar dan kriteria agar dapat tercatat dalam QS WUR," ujarnya, Rabu (9/6/2021).

QS WUR sendiri memiliki enam indikator penilaian yang cukup ketat.

Diantaranya yakni Academic peer review yang harus mencapai 40 persen.

Academic peer review ini merupakan pandangan akademisi global terhadap suatu perguruan tinggi.

"Metode yang digunakan oleh QS agar suatu perguruan tinggi dapat masuk dalam WUR sangat menantang. Alhamdulillah, kita berhasil memenuhi standar tersebut,” sambung Suharman.

Selama bertahun-tahun, kata dia, Unhas telah memenuhi indikator-indikator lainnya.

Namun mengalami tantangan dalam mendorong para akademisi global untuk merekognisi Unhas.

“Unhas membentuk satuan tugas atau unit yang menangani World Class University, dengan fokus utama membenahi area yang perlu ditingkatkan, khususnya academic peer review ini," katanya.

Capaian pada peringkat 1001-1200 dunia pun lanjut dia, merupakan modal dasar untuk terus meningkatkan kinerja.

Terpisah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, Muh Radjadhilah Sompawalie, bangga atas prestasi yang diraih kampusnya.

Menurut mahasiswa Pendidikan Kedokteran Umum ini, prestasi itu merupakan hal yang sangat luar biasa.

"Saya sendiri selaku Presiden BEM FK Unhas bangga atas pencapaian ini dan juga tidak salah pilih universitas," katanya kepada tribun-timur.com, Rabu (9/6/2021).

Menurutnya, visi yang terus dibangun oleh Unhas hingga saat ini menunjukkan bahwa Unhas adalah kampus dunia.

Yang mungkin memiliki tingkatan yang sama dengan universitas di luar negeri.

"Pembentukan mahasiswa yang didasari oleh tridarma perguruan tinggi nampaknya sangat apik yang dibarengi oleh civitas civitas akademika yang etos kerjanya dan pengabdian kepada kampus ini sudah tidak diragukan lagi," jelasnya.

Ke depannya, dirinya berharap gelar yang didapatkan Unhas bisa dipertahankan.

"Dengan masuknya unhas perguruan tinggi kelas dunia juga sebagai tanda bahwa Kota Makassar sedang menuju kota dunia," tuturnya.(cr6)

6 Indikator penilaian QS WUR 2022

- Academic peer review (40%), yaitu pandangan akademisi global terhadap suatu perguruan tinggi. Data indikator ini diperoleh melalui survei independen yang dilakukan oleh QS.

- Faculty/Student Ratio (20%), yaitu rasio dosen dan mahasiswa, yang diukur berdasarkan data aktual. Hal ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam menciptakan proses pembelajaran yang seimbang.

- Citations per faculty (20%), yaitu pengukuran terhadap impak dari hasil-hasil penelitian yang dihasilkan suatu perguruan tinggi, yang dilihat dari angka sitasi artikel karya sivitas akademiknya.

- Employer reputation (10%), yaitu reputasi dari alumni yang bekerja pada berbagai sektor, dimana data diperoleh dari survei yang dilakukan QS terhadap pekerjaan para alumninya.

- International student ratio (5%), yaitu pengukuran terhadap jumlah mahasiswa asing pada suatu perguruan tinggi, yang menunjukkan komitmen terhadap keberagaman (diversity) dari komunitas akademik.

- International staff ratio (5%), yaitu pengukuran terhadap keragaman (diversity) dari pengajar dan staf asing, yang dilihat dari rasio dosen dan staf asing.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved