Minimarket Terbakar
Korsleting Listrik Diduga Penyebab Kebakaran di Minimarket BPS Sudiang Makassar
Dahman menjelaskan, kronologi awal kebakaran itu terjadi beberapa saat sesuai warga menunaikan salat subuh di masjid.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Korsleting atau arus pendek listri diduga menjadi penyebab kebakaran minimarket di Komplek Perumahan Bumi Permata Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (10/6/2021) pagi.
Hali itu diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin.
"Penyebab sementara kebakaan (diduga) krosleting," kata Hasanuddin.
Dalam inseden itu, pihaknya mengerahkan tujuh unit armada.
Masing-masing tiga unit dari Carester BTP, tiga unit dari Posko Kima dan satu unit dari Posko Timur.
Sementara itu, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran minimarket tersebut.
Penyelidikan dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Unit Reskrim Polsek Biringkanaya.
Yaitu dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi.
"Langkah-langkah yang sudah dilakukan sementara mendatangi TKP, meminta keterangan saksi dan memasang garis polisi," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando.
Lebih kurang ada dua pegawai yang dimintai keterangan dalam insiden itu.
Kedua pegawai itu diketahui berjaga Rabu malam atau sebelum insden kebakaran itu terjadi.
"Jadi kasus kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Biringkanaya," ujarnya.
Dalam insiden itu lanjut Lando, pihaknya belum mengestimasi taksiran kerugian yang diakibatkan.
Kebakaran, gerai minimarket tersebut sempat membuat panik warga sekitar.
Kepanikan itu diceritakan Dahman Colli (56) salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dahman menjelaskan, kronologi awal kebakaran itu terjadi beberapa saat sesuai warga menunaikan salat subuh di masjid.
Posisi masjid hanya berjarak sepelempar mangga dari minimarket yang terbakar.
"Kira-kira pukul 05.10 Wita. Karena kita habis zikir sudah salat subuh, terus dengar yang jaga pengamanan pukul lonceng," kata Dahman ditemui saat ia hendak ke masjid salat lohor, pukul 12.10 Wita
"Pada umumnya itu jamaah panik. Awalnya dikira sampah, ketika kita keluar (minimarket) terbakar, sudah ada bara api," sambungnya.
Dari kepanikan itu, kata dia beberapa warga berusaha mengontak petugas Damkar Kota Makassar.
"Paniklah, Adami yang bilang telepon pemadam. Datang pemadam sekitar hampir jam 6," ujarnya.
Meski demikian, kobaran api di minimarket yang berdempetan dengan pemukiman warga itu tidak sampai merembes ke rumah warga.
"Tidak sampai (merembes ke rumah lain). Tapikan rumah di sana berdempetan (dengan minimarket)," bebernya.
Pantauan di lokasi pukul, 12.10 Wita, seluruh bangunan minimarket ditutup terpal berwarna cokelat kehitaman.
Selain itu, garis polisi mengelilingi seluruh bangunan minimarket tersebut.
Seorang karyawan yang dihampiri, mengaku sengaja menutup bangunan yang terbakar dengan terpal.
Tujuannya agar tidak mengundang perhatian warga yang melintas.
"Tadi ditutup supaya tidak mengundang perhatian," ujarnya yang enggan menyebut nama.
Saat ditanya terkait kronologi kejadian, ia mengaku tidak mengetahui persis.
"Saya tidak tahu, saya hanya disuruh menjaga di sini," ujarnya.