Tribun Kampus
Unhas Masuk Perguruan Tinggi Kelas Dunia, Ketua BEM FK: Tanda Makassar Menuju Kota Dunia
Unhas Masuk Perguruan Tinggi Kelas Dunia, Ketua BEM FK: Tanda Makassar Menuju Kota Dunia
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Muh Radjadhilah Sompawalie bangga atas prestasi yang diraih kampusnya.
Dimana, baru-baru saja Unhas berhasil tercatat dalam jajaran universitas kelas dunia versi QS World University Ranking (WUR).
Menurut, mahasiswa Pendidikan Kedokteran Umum ini, prestasi itu merupakan hal yang sangat luar biasa.
"Saya sendiri selaku Presiden BEM FK Unhas bangga atas pencapaian ini dan juga tidak salah pilih universitas," katanya kepada tribun-timur.com, Rabu (9/6/2021).
Menurutnya, visi yang terus dibangun oleh Unhas hingga saat ini menunjukkan bahwa Unhas adalah kampus dunia yang mungkin memiliki tingkatan yang sama dengan universitas di luar negeri.
"Pembentukan mahasiswa yang didasari oleh tridarma perguruan tinggi nampaknya sangat apik yang dibarengi oleh civitas civitas akademika yang etos kerjanya dan pengabdian kepada kampus ini sudah tidak diragukan lagi," jelasnya.
Ke depannya, dirinya berharap gelar yang didapatkan Unhas bisa dipertahankan.
"Dengan masuknya unhas perguruan tinggi kelas dunia juga sebagai tanda bahwa Kota Makassar sedang menuju kota dunia," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Unhas berhasil tercatat dalam jajaran universitas kelas dunia versi QS World University Ranking (WUR).
Hal itu berdasarkan informasi yang dirilis oleh QS Top Universities 2022, Unhas tercatat berada pada kelompok 1001-1200.
Capaian ini merupakan hasil dari perjuangan panjang yang dilakukan, untuk memenuhi mandat dan visi Unhas sebagai World Class University.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah menjelaskan bahwa selama empat tahun terakhir, Unhas berjuang untuk dapat tercatat dalam ranking QS WUR.
Selama ini, kata dia, capaian Unhas adalah tercatat pada QS Asia University Ranking (AUR), dan baru kali ini berhasil masuk dalam QS WUR.
“Ini adalah hasil yang sangat membanggakan, sekaligus melegakan. Selama empat tahun kita berusaha keras memenuhi standar dan kriteria agar dapat tercatat dalam QS WUR," katanya via rilis, Rabu (9/6/2021).
"Metode yang digunakan oleh QS agar suatu perguruan tinggi dapat masuk dalam WUR sangat menantang. Alhamdulillah, kita berhasil memenuhi standar tersebut,” sambung Suharman.
QS WUR menerapkan metode yang spesifik, yang melibatkan enam indikator.
Masing-masing indikator mempunyai bobot yang berbeda.
Keenam indikator dan bobotnya adalah:
- Academic peer review (40%), yaitu pandangan akademisi global terhadap suatu perguruan tinggi. Data indikator ini diperoleh melalui survei independen yang dilakukan oleh QS.
- Faculty/Student Ratio (20%), yaitu rasio dosen dan mahasiswa, yang diukur berdasarkan data aktual. Hal ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam menciptakan proses pembelajaran yang seimbang.
- Citations per faculty (20%), yaitu pengukuran terhadap impak dari hasil-hasil penelitian yang dihasilkan suatu perguruan tinggi, yang dilihat dari angka sitasi artikel karya sivitas akademiknya.
- Employer reputation (10%), yaitu reputasi dari alumni yang bekerja pada berbagai sektor, dimana data diperoleh dari survei yang dilakukan QS terhadap pekerjaan para alumninya.
- International student ratio (5%), yaitu pengukuran terhadap jumlah mahasiswa asing pada suatu perguruan tinggi, yang menunjukkan komitmen terhadap keberagaman (diversity) dari komunitas akademik.
- International staff ratio (5%), yaitu pengukuran terhadap keragaman (diversity) dari pengajar dan staf asing, yang dilihat dari rasio dosen dan staf asing.
Suharman menjelaskan bahwa komponen terbesar dari metode QS WUR adalah Academic Peer Review yang mencapai 40%.
Selama bertahun-tahun, kata dia, Unhas telah memenuhi indikator-indikator lainnya.
Namun mengalami tantangan dalam mendorong para akademisi global untuk merekognisi Unhas.
“Unhas membentuk satuan tugas atau unit yang menangani World Class University, dengan fokus utama membenahi area yang perlu ditingkatkan, khususnya academic peer review ini," katanya.
"Setelah menerapkan strategi khusus, akhirnya survei QS berhasil memotret pandangan positif para akademisi dari seluruh dunia terhadap Unhas,” papar Suharman.
Dikatakan Suharman bahwa capaian ini merupakan bukti bahwa Unhas telah berada pada jalur yang sesuai dalam upaya meningkatkan reputasi globalnya.
Capaian pada peringkat 1001-1200 dunia pun lanjut dia, merupakan modal dasar untuk terus meningkatkan kinerja.
“Dengan capaian ini, kita memiliki landasan yang kuat untuk meneruskan aktivitas tri dharma, meningkatkan hal-hal yang sudah dilakukan, dan terus mengoptimalkan langkah kemitraan global. Kami optimis, peringkat Unhas akan terus membaik pada tahun-tahun mendatang,” kata Suharman.
Untuk skala nasional Indonesia, bersama Unhas juga terdapat beberapa perguruan tinggi yang tercatat masuk pada wilayah peringkat 1001-1200, yaitu Universitas BINUS, Universitas Diponegoro, Universitas Telkom, dan Universitas Brawijaya.(*)