Tribun Politik
Respon Alfian Mallarangeng Saat Ilham Arief Sirajuddin Utarakan Niatnya Pimpin Demokrat Sulsel
Respon Alfian Mallarangeng Saat Ilham Arief Sirajuddin Utarakan Niatnya Pimpin Demokrat Sulsel
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) makan siang bareng Andi Alfian Mallarangeng di Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Pertemuan berlangsung di salah satu restoran di Jakarta. IAS mengatakan pertemuan tersebut hanyalah silaturrahmi antar sahabat.
Keduanya membahas perkembangan Partai Demokrat. Andi Alfian Mallarangeng saat ini menjabat sebagai sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
IAS pun menyempatkan membahas keinginannya maju memimpin kembali DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan.
IAS berencana maju Musda Demokrat Sulsel ke depan.
Mantan wali Kota Makassar dua periode itu mengaku ingin mengantar Partai Demokrat jadi pemenang pemilu legislatif 2024 di Sulsel.
"Saya silaturahmi dengan Andi Alfian Mallarangeng karena beliau baru-baru sehat dari Covid-19," kata IAS saat dihubungi tribun-timur.com.
IAS awalnya menghubungi Alfian Mallarangeng untuk berkunjung ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Akan tetapi, kata IAS, Alfian Mallarangeng yang sedang berada di warung makan pun memanggil IAS bergabung.
Begitu bertemu, IAS pun menyampaikan keinginannya maju Musda Demokrat.
IAS mengklaim, Andi Alfian Mallarangeng merespon baik keinginan IAS. "Saya bilang tetap mau mau ini Deng," kata IAS.
"Ya maju saja, bagus. Kita memang berharap Sulawesi Selatan tetap bisa memberi kontribusi besar buat Demokrat ke depan," kata IAS menirukan kata-kata Alfian Mallarangeng.
Sebelumnya, IAS pernah menemui Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief, Kamis (20/5/2021) lalu.
Turut hadir mendampingi Ketua Umum (ketum) Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI), Michael Wattimena, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Sementara Aco ketika itu didampingi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Maros Amirullah Nur Saenong.
Dalam sejumlah kesempatan, IAS mengungkapkan punya ide dan gagasan kepemimpinan yang belum tuntas di Partai Demokrat.
Hal itu menjadi motivasi mantan Wali Kota Makassar dua periode itu ingin memimpin kembali Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan.
Aco, sapaan, mengatakan punya tekad membawa Partai Demokrat memenangi pemilihan legislatif tingkat provinsi Sulawesi Selatan.
Aco yang terpilih memimpin Partai Demokrat tahun 2010 lalu mengundurkan diri pada 2014 akibat kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Alasan saya maju musda karena saya pernah memimpin Demokrat tapi tidak tuntas, belum tuntas ide dan gagasan saya. Ada hal yang harus dituntaskan," katanya.
"Seandainya saya tidak bermasalah hukum tahun 2014, saya yakin kita bisa dapat ketua DPRD Sulsel di Pemilu 2019," ujarnya.
Pria kelahiran Gowa 16 September 1965 itu mengaku punya rasa keterpanggilan untuk membawa Partai Demokrat jadi pemenang pemilu di Sulsel.
Ia mengatakan partai berlambang segitiga mercy itu punya peluang jadi pemenang pemilu jika dikelola dengan baik.
Aco meyakini sejumlah strategi yang pernah ia bangun saat memimpin Partai Demokrat masih relevan ke depan.
"Berdasarkan kejadian politik mendalam, saya berkesimpulan, kalau saya diberi kesempatan Insyaallah saya bisa bawa Partai Demokrat jadi pemenang pemilu," ujarnya.
Asumsi pertama, Aco meyakini masih punya tingkat keterkenalan yang tinggi di masyarakat Sulawesi Selatan.
Menurutnya, ia punya tingkat mobilitas yang tinggi mengelilingi 24 kabupaten kota se-Sulsel dalam kurun waktu 2008 hingga 2014.
Tahun 2008 Aco pernah melakukan road show 24 kabupaten kota saat terpilih jadi Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
Tahun 2009, Aco kembali berkeliling Sulsel dalam rangka kampanye pemenangan Golkar di Pemilu 2009.
2010-2011, Aco yang terpilih jadi Ketua Demokrat Sulsel kembali berkeliling 24 kabupaten kota se-Sulsel.
2012-2013 Aco berkeliling dalam rangka kampanye pemenangan Pilgub Sulsel 2013.
Tahun 2014 Aco berkeliling lagi dalam kampanye pemenangan pemilu 2024.
"Jadi tingkat mobilitas saya cukup tinggi, walaupun warna partai berbeda, saya yakin masyarakat melihat bukan warna tapi sosok," katanya.
Asumsi kedua, Aco mengatakan punya pengalaman bertarung Pilgub Sulsel 2013.
Berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar, Aco ketika itu meraup suara 1.785.580.
Jika memimpin kembali Partai Demokrat Sulsel, Aco meyakini mampu meraup hampir separuh suara di Pilgub Sulsel 2013 lalu.
Sementara Partai Golkar memenangkan Pemilu Legislatif 2019 di Sulsel dengan meraup suara terbanyak dengan 683.444 suara.
"Nah kalau saya bisa cari 800 ribu Demokrat jadi pemenang pemilu. Jadi target saya Demokrat 15 sampai 17 kursi. Peluang itu masih terbuka lebar, tapi kita harus diiringi kerja-kerja kolektif, paling tidak tidak ada riak-riak," katanya. (*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95