Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Politik

Menakar Peluang Partai Gelora-Partai Ummat Saingi PKS PAN di Pileg Sulsel 2024

Menakar Peluang Partai Gelora-Partai Ummat Saingi PKS PAN di Pileg Sulsel 2024

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM
Kolase foto Buhari Kahar Muzakkar dan Bupati Takalar Syamsari Kitta. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua partai baru Partai Gelora Indonesia dan Partai Ummat terus mempersiapkan diri bertarung pemilihan umum legislatif 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan.

Partai Gelora Sulsel digawangi sejumlah eks kader Partai Keadilan Sejahtera seperti Bupati Takalar Syamsari Kitta dan Mudzakkir Ali Djamil.

Sementara Partai Ummat diisi eks deklator PAN Buhari Kahar Mudzakkar dan eks kader PAN Abdul Hakim.

Partai Gelora Indonesia Sulsel baru saja bergerak di 24 kabupaten kota melakukan roadshow dan konsolidasi kader. 

Hingga Juni 2021 ini, Gelora mengklaim telah merekrut kader sebanyak 11 ribu lebih.

Mudzakkir Ali Djamil cs sesumbar menargetkan 3 besar pemilu legislatif Sulsel 2024.

Sementara itu Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Sulsel baru saja membentuk komposisi pengurus tingkat provinsi dan 24 kabupaten kota.

Abdul Hakim didaulat sebagai Ketua DPW didampingi Buhari Kahar Muzakkar sebagai Ketua Majelis Pengawas Pengurus Wilayah (MPPW).

"SK Pengurus Wilayah sudah terbit," kata Abdul Hakim saat dihubungi Tribun Timur, Rabu (9/6/2021).

Abdul Hakim mengatakan skuad DPW Partai Ummat Sulsel berjumlah 30 orang.

Politikus berlatar belakang pengusaha itu menargetkan partainya mampu bersaing lima besar di Pileg Sulsel 2024.

"Target kita lima besar di DPRD Sulsel. Kita optimis segala sesuatu bisa terjadi," katanya.

Abdul Hakim mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun struktur DPD, DPC di 24 kabupaten kota, 311 DPC untuk pengesahan Kemenkumham.

"Selanjutnya kita menunggu pendaftaran KPU di 2022," katanya.

Pemilihan umum legislatif 2024 akan menjadi kontestasi politik perdana bagi Partai Gelora dan Partai Ummat.

Dua partai baru tersebut diinisiatori oleh mantan kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dalam pemilu legislatif 2019 lalu, PKS berhasil meraih delapan kursi DPRD Sulsel. PKS masuk lima besar dan berhak atas kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Sementara PAN hanya meraih tujuh kursi parlemen DPRD Sulsel. Kursi PAN turun dua kursi dibanding pemilu 2014, PAN pun kehilangan kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Ulasan Pengamat

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Priyanto mengatakan, tidak ada faktor tunggal untuk pencapaian elektoral sebuah partai politik.

Luhur mengatakan semua kembali pada persediaan sumberdaya, daya adaptasi dan pengorganisasian kekuatan, pada sistem politik elektoral kita yang semakin oligarkis. 

Menurutnya partai-partai baru tersebut harus punya diferensiasi dengan partai lama, terutama dengan “partai induk”.

Apalagi, kata Luhur kalau partai baru seperti Partai Gelora ataupun Partai Ummat memperebutkan basis elektoral yang sama dengan PKS ataupun PAN.

"Mesti jelas variabel pembeda pada aspek kepemimpinan, sumberdaya politik.dan konten isu yang perjuangkan," kata Luhur, Rabu (9/6/2021).

Ia menjelaskan, ketokohan pemimpin setidaknya ditandai dengan penguasaan modal dan sumberdaya politik. 

Menurutnya, ketokohan pemimpin menjadi variabel modal politik strategis, dalam sistem sosial politik yang paternalistik. 

Ia menginginkan, pencapaian elektoral partai politik di Sulsel hingga Pemilu 2019 terakhir. 

Menurutnya determinasi oligarki semakin lama semakin dominan. 

Ia melihat, partai-partai politik yang menawarkan idealisme, semakin sulit berkompetisi dengan partai yang mengandalkan pragmatisme, seperti kekuatan tokoh populis dan penguasaan kapital.

"Tanpa “dentuman” dalam kepemipinan, partai-partai politik baru ini akan sulit menjejakkan warna dalam lanskap politik lokal di Sulsel," katanya.(*)

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved