Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Tinjau Jalur Kereta Api Makassar-Parepare, KSP: Laporan Jangan Manis di Depan Saja

Deputi I Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin Tetelepta meninjau dua proyek strategis di Sulsel

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Humas Pemprov Sulsel
Deputi I Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin Tetelepta membuka rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dua proyek strategis nasional tersebut, di Kantor Makassar New Port Jl Galangan Kapal Makassar, Kamis sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Deputi I Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin Tetelepta meninjau dua proyek strategis nasional (PSN), Kamis (3/6/2021) kemarin.

Dua PSN tersebut yakni, Jalur Kereta Api (KA) Makassar-Parepare dan Makassar New Port (MNP).

Febry membuka rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dua proyek strategis nasional tersebut, di Kantor Makassar New Port Jl Galangan Kapal Makassar, Kamis sore.

Febry mengatakan, sampai saat ini masalah khusus untuk jalur KA Makassar-Parepare masih bersoal di pembebasan lahan di Barru, Pangkep dan Maros. 

"Intinya kita mau mendengarkan laporan dari berbagai pihak yang hadir hari ini. Laporan itu jangan hanya yang manis di depan saja, tapi semua kendala harus disampaikan semua, supaya kita carikan jalannya," ujar Febry dalam rilis Pemprov Sulsel, Jumat (4/6/2021), 

Febry berharap proyek ini berjalan sesegera mungkin.

Mengingat, Presiden Joko Widodo terus mempertanyakan progres, terutama jalur KA Makassar-Parepare ini. 

"Pokoknya harus jelas laporannya karena ini akan kami sampaikan kembali kepada atasan kami," ujar Febry kepada stakeholder terkait. 

Febry menjelaskan, berdasarkan data dari Lembaga Manejemen Aset Negara (LMAN), saat ini persoalan pembebasan lahan di Pangkep sudah mencapai 77,30 persen dan di Maros baru di angka 55,49 persen, sementara di Barru hampir rampung.

"Data-data ini harus jelas dan tidak ada lagi yang harus diperdebatkan lagi," tegasnya. 

Sementara, Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani mengatakan, untuk penyelesaian proyek strategis nasional ini tentu dibutuhkan koordinasi yang baik.

Baik antara pemerintah pusat, dalam hal ini kepala perwakilan, pemerintah provinsi, dan tentunya yang paling penting pemerintah kabupaten, dalam hal ini masing-masing Sekdanya. 

"Pentingnya koordinasi terkait pekerjaan ini. Kenapa begitu penting, supaya bisa mempercepat kegiatan ini," ujarnya.

"Kalau ada komunikasi atau kegiatan yang menghambat, kan ada Sekda. Selama ini tidak satupun yang menelpon dan chat langsung saya untuk menyampaikan hal tersebut," tambahnya. 

Menurut Abdul Hayat, Pemprov Sulsel melakukan coffee morning di setiap hari Senin.

Lewat coffee morning ini sebenarnya bisa disampaikan langsung apa saja kendala di lapangan. 

"Setiap Minggu kita lakukan coffee morning, dan saya kira setiap rapat ada juga hadir kadis dan pihak terkait," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved