Tribun Sulsel
Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Kadisdik Sulsel Tunggu Kepastian
Disdik Sulsel menguji coba sekolah tatap muka di tiga sekolah. SMAN 21 Makassar, SMAN 4 Makassar dan SMAN 2 Makassar.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim meminta untuk membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Muhammad Jufri telah mengetahui hal tersebut.
"Arahan Kementerian Juli kan, tahun ajaran baru," kata Guru Besar Psikologi UNM itu, Kamis (3/6/2021).
Namun, ia masih menunggu kepastian dari pusat terkait teknis lebih lanjut.
Sebelumnya, Disdik Sulsel menguji coba sekolah tatap muka di tiga sekolah. SMAN 21 Makassar, SMAN 4 Makassar dan SMAN 2 Makassar.
"3 SMA sudah jalan sebulan lebih. Intinya setiap sekolah diminta melakukan evaluasi per Minggu. Saya pantau di WA (WhatsApp) grup," katanya.
Rata-rata hasilnya, lanjut Jufri, tak ada masalah.
"Semua berjalan sesusi sistem. Pada minggu keempat, di SMAN 2 angka kehadiran berkurang 10 persen. Kan mau jelang Lebaran, terus beberapa orang tua siswa menahan anaknya datang," katanya.
"Kenapa? Kemungkinan karena saat itu merebak terkait perkembangan mutasi Covid-19 di India. Sehingga mMembatasi anaknya sekolah," jelasnya.
Namun, SMAN 21 Makassar dan SMAN 4 Makassar tak ada masalah.
"Di akhir rekap, laporannya 3 sekolah berjalan sesuai tahapan pembelajaran dimana semua serba dibatasi," katanya.
"Persentasenya 93,6 persen siswa menyatakan setuju sekolah tatap muka meski prokes ketat. Sisanya itu kurang 6,4 persen mereka setuju tapi jangan terlalu diperketat, biasa saja. Namun semua setuju tatap muka," tambahnya.
Iapun sudah melaporkan hal tersebut kepada Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
"Nah Pak Plt memberi tantangan baru. Setelah guru divaksin semua. Kalau bisa siswanya (di 3 sekolah) di Tes PCR. Sistemnya disampel untuk tiap sekolah," katanya.
"Jadi sampelnya 30 persen dari 1 sekolah. Jumlahnya siswa kelas 10 sampai kelas 11 240-an siswa. Tadi saya kirimkan angkanya ke Kadis Kesehatan. Saya juga sudah secara lisan dan tulisan agar 30 persen sampel bisa di tes PCR," ujarnya.