24 Pegawai KPK Tak Lolos TWK akan Ikut Bela Negara, DS: Dihajar Beneran Mereka. Nopel Gak Ikutan ya?
Denny Siregar turut berkomentar soal kabar 24 pegawai KPK yang tak lolos TWK bakal ikut pelatihan bela negara. ""Wkwkkw dihajar beneran mereka"
TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar turut berkomentar soal kabar 24 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) bakal ikut pelatihan bela negara.
Denny Siregar menyebut pegawai KPK yang tak lolos TWK tersebut benar-benar dihajar.
Kata Denny, hanya ada dua pilihan bagi pegawai KPK itu, terus atau mundur teratur.
"Wkwkkw dihajar beneran mereka. Pasti ampun2 waktu dikasi pelatihan bela negara. Pilihannya cuman 2, terus atau mundur teratur..
Eh, Nopel gak ikutan ya ? (emoji menutup mulut)," tulis Denny Siregar lewat akun Twitter @Dennysiregar7, Selasa (1//6/2021) pukul 10.09 malam, seperti dilansir Tribun-timur.com.
Cuitan Denny Siregar disertai link artikel tentang pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri tentang 24 pegawai KPK yang tak lolos TWK.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, sebanyak 24 orang pegawai KPK yang tidak lolos TWK akan diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan bela negara.
Hal itu sesuai dengan kesepakatan rapat antara pimpinan KPK dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 25 Mei 2021.
"Kita bahas bagaimana solusi terbaik bagi mereka yang diberi kesempatan itu pendidikan latihan bela negara dan wawasan kebangsaan," ujar Firli dalam konferensi pers di Gedung KPK, Selasa (1/6/2021).
Nantinya, KPK akan bekerja sama dengan pihak lain dalam memberikan pelatihan tersebut.
Salah satunya dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Menurut Firli, KPK bakal bertemu dengan 24 pegawai tersebut terlebih dulu untuk memastikan apakah kesediaan mengikuti latihan bela negara.
"Karena untuk mengikuti pendidikan, tentu kita ajak bicara bersedia atau tidak. Yang jelas kami pimpinan KPK, Bapak Sekjen dan segenap yang ada ada di sini merupakan satu kesatuan untuk mencari solusi terbaik," tegas Firli.
Dalam kesempatan yang sama, Firli juga menyinggung perihal anggapan bahwa KPK ingin menyingkirkan pegawai tertentu lewat TWK.
Firli mengaku heran dengan anggapan itu.
Dia pun menegaskan tidak ada upaya penyingkiran siapapun pegawai KPK.
Dia menggarisbawahi, proses seleksi berdasarkan TWK sudah melalui prosedur yang ditetapkan dengan diikuti 1.351 pegawai.
"Dengan instrumen yang sama, waktu mengerjakan yang sama, pertanyaannya sama, modulnya sama. Hasilnya sebanyak 1.271 memenuhi syarat dan 75 tidak memenuhi syarat," tuturnya.
"Saya agak heran kalau ada kalimat bahwa ada upaya menyingkirkan. Saya katakan, tidak ada upaya menyingkirkan siapapun," tambah Firli.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (5/5/2021), KPK menggelar konferensi pers pengumuman hasil asesmen TWK di Gedung Merah Putih, Jakarta.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkapkan sebanyak 75 pegawai KPK tidak memenuhi syarat (TMS) setelah mengikuti TWK.
Ghufron menjelaskan, TWK itu diikuti oleh 1.351 pegawai KPK, sebagai bagian dari alih status kepegawaian menjadi aparatur sipil negara (ASN). Hasilnya, yang memenuhi syarat dan lolos TWK diketahui 1.274 orang.
"Yang tidak memenuhi syarat (TMS) 75 orang, pegawai yang tidak hadir sebanyak 2 orang," ucap Ghufron, Rabu.
Pelantikan 1.271 Pegawai KPK
Sementara itu, sebanyak 1.271 pegawai KPK dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aula Gedung Juang KPK, Selasa (1/6/2021).
Para pegawai tersebut dilantik setelah lolos tes wawasan kebangsaan sebagai proses alih status menjadi ASN.
Ketentuan alih fungsi status pegawai itu tertera dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Pelantikan dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau online dan secara langsung.
Hanya sebanyak 53 pegawai yang hadir secara langsung karena pandemi Covid-19.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Firli Sebut 24 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Segera Ikut Pendidikan Bela Negara