Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Imigran Iran Ditangkap

Perjuangan Cinta Imigran Asal Iran Kandas di Tangan Petugas Imigrasi Sulsel

Bermula saat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pare-pare mendapat surat pengajuan dari MH (41)

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sulsel, Dodi Karnida meggelar konfrensi pers penangkapan dua imigran asal Iran di Rudenim, Makassar, Senin (3152021) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perjuangan cinta imigran atau pengunsi asal Iran, Ramin Poorbihamta (39) terbilang nekat dan bahkan dapat berujung pemidanaan.

Ia nekat kabur dari Rumah Singgah Pondok Nugraha, Jl Dg Tata, Kecamatan Tamalate demi menemui wanita pujaan hatinya MH (41) di Kota Pare-pare.

Namun upayanya itu gagal, lantaran terendus pihak Imgrasi Kota Pare-pare.

Bermula saat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pare-pare mendapat surat pengajuan dari MH (41) agar Ramin dimasukkan dalam kartu keluarganya.

Pengajuan itu menimbulkan curiga pada petugas Disdukcapil setelah melihat nama Ramin Poorbihamta yang tampak asing.

Kecurigaan terhadap Ramin yang bukan Warga Negara Indonesia itu pun dilaporkan ke pihak Imigrasi Kota Pare-pare.

Dari laporan itu, petugas Imigrasi Kota Pare-pare pun bergerak dan mendatangi rumah MH tempat Ramin hendak melakukan pernikahan.

Hasilnya, ia teridentifikasi merupakan pengunsi yang kabur dari rumah singgah Kota Makassar.

"Kita ke rumah tempat tinggal pasangannya itu (MH) dan mereka kooperatif, saat diperiksa dokumennya kurang meyakinkan akhirnya (Ramin) kita amankan," kata Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sulsel, Dodi Karnida.

Hal itu dibeberkan Dodi Karnida saat konferensi pers di Rudenim Makassar, Senin (31/5/2021) siang.

Ramin pun dibawa ke Rudenim Kota Pare-pare sembari mengurus pemulangannya ke Rudenim Kota Makassar.

Namun, upaya petugas imigrasi membawa Ramin kembali ke Kota Makassar menemui kendala.

Kebakaran terjadi di kantor Imigrasi Kota Pare-pare, tempat Ramin diistirahatkan sebelum dibawa ke Makassar.

Insiden kebakaran itu, membuat petugas panik hingga akhirnya lengah.

Kelengahan petugas yang sibuk memadamkan api bersama petugas Damkar Kota Pare-pare, dimanfaatkan Ramin.

Ia kabur dan diketahui setelah api berhasil dipadamkan.

"Terjadi kebakaran, dilihat dari adanya asap di Rudenim yang begitu pekat. Pasukan damkar datang dan karena terfokus pada kebakaran, petugas (Imigrasi) kurang memberikan perhatian ke yang bersangkutan (Ramin) dan yang bersangkutan menyelinap (kabur)," terang Dodi

Kaburnya Ramin, pun memaksa Intel Kantor Detensi Imigrasi (Intelkadim) Kanwil Kemenkumham Sulsel bergerak.

Foto Ramin disebar dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang.

Hasilnya keberadaan Ramin terendus. Ia diketahui berada rumah warga Jl Andi Makkuraga Timur, Kota Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Pangkep.

Ramin pun ditangkap.

Saat ditangkap, Tim Intelkadim turut mengamankan Naseer Ghanbari Damirchi (44) di rumah lokasi penangkapan.

Rupanya, Naseer juga pengunsi asal Iran yang kabur dari rumah singgah Pondok Nugraha di Kota Makassar.

Keberadaan Naseer di rumah itu lantar ia mengaku berteman dengan salah satu wanita dari penghuni rumah.

Keduanya pun digelandang ke Rudenim Kota Makassar.

Belakangan, kebakaran yang terjadi di Kantor Imigrasi Pare-pare diduga kuat pelakunya adalah Ramin.

"Dugaannya seperti itu (Ramin pelaku pembakaran) karena saat kejadian, dia sendiri di situ saat sementara petugas menyiapkan proses pemberangkatannya ke Makassar," kata Dodi Karnida.

Kebakaran yang terjadi lanjut dia menghanguskan meja dan asapnya membumbun ke atap kantor.

Pihaknya pun mengaku menyerahkan penyelidikan kasus kebakaran itu ke aparat kepolisian.

"Jadi diduga kuat seperti itu (Ramin pelaku pembakaran), kareja ini pidana umum jadi kita serahkan ke kepolisian. Tapi secara Keimigrasian, mereka ini (Ramin) imigran ilegal," jelasnya.

Kini Ramin dan Naseer diamankan di Rudenim Makassar.

Selain itu, ramin juga dijadwalkan bakal mengikuti tes psikologi atau kejiwaan lantaran memiliki riwayat gangguan skologis.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved