Imigran Iran Ditangkap
Imigran Terduga Pembakar Kantor Imigrasi Parepare Punya Riwayat Gangguan Kejiwaan
Imigran Terduga Pembakar Kantor Imigrasi Parepare Punya Riwayat Gangguan Kejiwaan
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Imigran asal Iran, Ramin Poorbihamta (39) yang ditangkap Tim Intelkadim Kanwil Kemenkumham Sulsel diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Hal itu diungkapkan Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sulsel, Dodi Karnida saat konferensi pers di Rudenim Makassar, Senin (31/5/2021) siang.
Menurut Dodi, pihaknya telah menerima surat rujukan pemeriksaan psikologi dari International Organization for Migration (IOM).
"Yang bersangkutan (Ramin) rupanya menjadi perhatian IOM dalam hal kesehatan psikologisnya. Bahkan, sudah punya jadwal untuk konsultasi," katanya.
Selain diduga mengidap gangguan kejiwaan, Ramin juga diduga kuat merupakan pelaku pembakaran kantor Imigrasi Kota Parepare, pekan lalu.
Dugaan itu muncul lantaran Ramin kabur saat kobaran api berkobar dan membuat panik petugas.
"Dugaannya seperti itu (Ramin pelaku pembakaran) karena saat kejadian, dia sendiri di situ saat sementara petugas menyiapkan proses pemberangkatannya ke Makassar," katanya.
Kebakaran yang terjadi menghanguskan meja dan asapnya membubung ke atap kantor.
Pihaknya pun mengaku menyerahkan penyelidikan kasus kebakaran itu ke aparat kepolisian.
"Jadi diduga kuat seperti itu (Ramin pelaku pembakaran), kareja ini pidana umum jadi kita serahkan ke kepolisian. Tapi secara Keimigrasian, mereka ini (Ramin) imigran ilegal," jelasnya.
Sebelum diamankan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Parepare, pengunsi asal Iran, Ramin Poorbihamta (39) dan Naseer Ghanbari Damirchi (44) kabur meninggalkan rumah singgah mereka di Pondok Nugraha Jl Dg Tata, Kecamatan Tamalate, Makassar.
"Statusnya (Ramin dan Naser) sebagai pengungsi yang tinggal di rumah singgah Pondok Nugraha, Jl Dg Tata, Makassar," kata Dodi.
Ramin kabur ke Parepare untuk menikahi wanita pujaannya.
Saat sang wanita berinisial MH (41) hendak mencatatkan status pernikahannya di Disdukcapil Parepare, pelarian Ranum pun terendus oleh pihak imigrasi.
"Tetapi karena Dukcapil ragu karena orang asing, lalu mengkoordinasikan ke pihak imigrasi," ujarnya.
Informasi dari Dukcapil itu pun ditelusuri jajarannya di Kantor Imigrasi Kota Parepare.
Tempat tinggal MH didatangi untuk menjemput Ranim yang hendak dinikahinya, 28 Mei 2021.
"Kita ke rumah tempat tinggal pasangannya itu (MH) dan mereka kooperatif, saat diperiksa dokumennya kurang meyakinkan akhirnya (Ramin) kita amankan," ujarnya.
Petugas pun membawa Ramin ke Rudenim Kota Parepare sebelum kembali dibawa di Rudenim Kota Makassar.
"Karena sudah sore, akhirnya kita detensikan di rumah detensi kantor Imigrasi Parepare," ungkapnya.
Keesokan harinya, 29 Mei 2021, Ranim yang hendak dibawa kembali ke Kota Makassar, kabur dari Rudenim Parepare.
Ia kabur saat terjadi insiden kebakaran di salah satu ruangan Rudenim Parepare.
"Terjadi kebakaran, dilihat dari adanya asap di Rudenim yang begitu pekat. Pasukan damkar datang dan karena terfokus pada kebakaran dari asap yang begitu pekat, petugas kurang memberikan perhatian ke yang bersangkutan (Ramin) dan yang bersangkutan menyelinap (kabur)," terang Dodi.
Ranim yang kabur pun membuat Tim Intelkadim Kanwil Kemenkumham Sulsel bergerak cepat mencari keberadaan dengan menyebar foto Ramin.
Alhasil, Ramin dibekuk saat berada di rumah warga Jl Andi Makkuraga Timur, Kabupaten Pangkep.
Saat Ramin ditangkap, Tim Intelkadim turut mengamankan Naseer Ghanbari Damirchi (44) yang saat penangkapan juga berada di rumah warga tersebut.
Rupanya, Naser juga merupakan pengunsi asal Iran yang ditampung di rumah singgah Pondok Nugraha Makassar.
Ia juga kabur menemui teman wanitanya di Pangkep, rumah lokasi ia dan Ramin ditangkap.(*)