Siapa Ade Armando? Terang-terangan Akui Berseberangan dengan UAS, UAH dan Dai Kondang Tanah Air
pegiat medsos vs dai kondang, Ade Armando unggah foto dai kondang Tanah Air seperti Ustadz Abdul Somad, Adi Hidayat, Haikal Hassan dan akui berseberan
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Ade Armando kembali jadi bahan perbincangan netizen.
Dosen Komunikasi Universitas Indonesia ini terang-terangan pasang badan membela pegiat media sosial Eko Kuntadhi jika dipolisikan oleh dai kondang Ustaz Adi Hidayah.
Ade Armando tak yakin, UAH akan melaporkan sahabatnya Eko hanya karena bukti cuitan.
"Adi Hidayat melaporkan Eko Kuntadhi, ke polisi karena Eko menulis cuitan "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60M. Diserahkan Rp 14 M.". . Lho Fitnah apa? Kalau Eko bilang, yang diserahkan Adi Hidayat HANYA Rp 14 M, baru Eko bisa dibilang fitnah. Penyerahan kan bisa bertahap? Adiiiiiiiii." kicau Ade Armando, Minggu (30/5/2021).
Sebelumnya, peneliti di Saeful Mujani Research and Consulting ini juga mengaku terang-terangan berseberangan dengan sejumlah pendakwah kondang Tanah Air seperti Ustaz Abdul Somad (UAS), Ustaz Adi Hidayat, Felix Siauw, hingga Haikal Hassan.
Selain foto sejumlah pendakwah kondang tersebut, Ade Armando juga membagikan foto sejumlah pegiat media sosial selain dirinya seperti Eko Kuntadhi, Gus Sahal dan Denny Siregar.
Kedua foto tersebut dibagikan akademisi Universitas Indonesia (UI) itu lewat cuitannya di Twitter, seperti dilihat pada Sabtu 29 Mei 2021.
Dalam narasi cuitannya, Ade Armando menyebut bahwa dirinya beserta para pegiat media sosial yang tampak dalam foto tersebut berseberangan dengan sejumlah pendakwah kondang itu.
Akan tetapi, kata Ade, mereka bisa bersatu dengan catatan jika para pendakwah tersebut berkenan menjadi bagian dari negara Indonesia.
“Kami berseberangan. Tapi tetap SATU INDONESIA (tentu saja kalau mereka berkenan menjadi bagian dari Indonesia),” cuitnya.
Sosok Ade Armando
Ade Armando merupakan seorang ahli komunikasi, pengajar dan jurnalis Indonesia.
Ia mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), serta di beberapa universitas lainnya pada jenjang sarjana maupun pascasarjana.
Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004-2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001-2003 serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews dari tahun 2001-2002.
Sebenarnya Ade Armando tidak hanya sekali ini di panggil polisi.
Pada tanggal 23 Juni 2016, Ade Armando dipanggil Polda Metro Jaya lantaran dituduh telah menistakan agama dalam status di akun faceboknya.
Polisi memanggil pria berusia 58 tahun ini setelah mendapat laporan dari Johan Khan.
Kasus tersebut bermula saat Ade menulis sebuah status di akun facebooknya tertanggal 20 Mei 2015 yang berbunyi 'Allah kan bukan orang Arab'. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues,"
Menurut Ade, status tersebut dibuat sebagai bentuk dukungannya terhadap gagasan Menteri Agama untuk mengadakan festival baca Alquran dengan langgam Nusantara.
Entah bagaimana, lanjut dia, Karyawan CT Corp bernama Johan Khan tersebut bersama para pembencinya menyerang di medsos dengan tuduhan bahwa dia dianggap menyamakan Tuhan dengan manusia.
Nama Ade Armando juga pernah viral di akhir tahun 2019 karena mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta yang telah diedit wajahnya serupa Joker.
Foto Anies Baswedan yang diedit menjadi seorang joker ini juga memiliki caption "Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat".
Unggahan di akun facebooknya tersebut hingga Sabtu (2/11/2019) pagi, mendapat ribuan komentar.
Akibat dari unggahan tersebut, nama Ade Armando juga menjadi tranding topic di twitter dengan tagar #tangkapadearmando.
Bahkan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris melaporkan akun Facebook atas nama Ade Armando.(*)