Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Opini

Tahun Kedua Covid-19, Kapan Berakhirnya?

Trend curva epidemic Indonesia cenderung berbentuk lonceng piramida sempurna.

Editor: Imam Wahyudi
Dok Pribadi Ridwan Amiruddin
Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan Covid-19 Prof Ridwan Amiruddin 

Oleh Ridwan Amiruddin

-Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Sulsel.

-Ketua tim ahli pengendalian covid Sulsel

-Ketum Persakmi Indonesia

MEMASUKI tahun  kedua  covid 19 dengan kasus global sudah mencapai  170 juta dan kasus nasional sekitar 1.8 juta data tercatat, tentu jumlah itu jauh lebih besar dari yang sesungguhnya hingga 2-3 kali lipat. Begitu juga angka kematiann globalnya yang sudah bertengger di angka 3,5 juta dan nasional sekira 49 ribu kematian.

Bagaimana trend covid-19 kedepan

Secara global covid-19 memasuki gelombang ke dua dan ke tiga di berbagai kawasan regional WHO. Sementara Indonesia bergerak melandaikan curva pertamya. Dengan berbagai agenda nasionalnya. Mulai dari PSBB, PPKM Mikro, hingga Vaksinasi nasional covid-19.

Trend curva epidemic Indonesia cenderung berbentuk lonceng piramida sempurna. Artinya, bila tidak ada upaya ekstra dari pemerintah , maka upaya mitigasi  akan berjalan lebih lama dan terseok seok dibawah bayang bayang perbaikan ekonomi.

Apa tantangan mitigasi covid-19 di Indonesia?

Dalam perspectiv social determinant of health termasuk dari sosial behaviour masyarakat  Indonesia yang majemuk dengan ribuan etnik, wilayah yang luas serta faktor ekologi alam yang beragam. Menempatkan Indonesia dengan berbagai keragamannya dalam pendekatan yang lebih variatif. Jadi Indonesia tidak memerlukan dosis tunggal pertamya. Dengan berbagai agenda nasionalnya. Mulai dari PSBB, PPKM Mikro, hingga Vaksinasi nasional covid-19.

Trend curva epidemic Indonesia cenderung berbentuk lonceng piramida sempurna. Artinya, bila tidak ada upaya ekstra dari pemerintah , maka upaya mitigasi  akan berjalan lebih lama dan terseok seok dibawah bayang bayang perbaikan ekonomi.

Apa tantangan mitigasi covid-19 di Indonesia? 

Dalam perspectiv social determinant of health termasuk dari sosial behaviour masyarakat  Indonesia yang majemuk dengan ribuan etnik, wilayah yang luas serta faktor ekologi alam yang beragam. Menempatkan Indonesia dengan berbagai keragamannya dalam pendekatan yang lebih variatif. Jadi Indonesia tidak memerlukan dosis tunggal dalam menyelesaikan masalah covid-19.

Kebijakan yang bersifat generik harus dapat di terjemahkan pada tingkat wilayah yang lebih dekat dengan sociokultur warga. Kebijakan yang bersifak generik tanpa mempersiapkan warga terhadap perubahan baru ataupun adaptasi baru, dipastikan akan gagal total.

Kemudian dengan gampang menyalahkan masyarakat, ini tentu pendekatan yang keliru.

Misalnya menyalahkan warga karena tingkat partisipasi terhadap protokol kesehatan yang rendah; angka pemakaian masker yang semakin menurun,  jarak sosial yang sulit diterapkan, hingga kebiasaan mencuci tangan yang buruk.

Apa yang harus dilakukan?

Kegiatan itu tentu telah dilaksanakan oleh berbagai pihak. Namun perlu dipahami bahwa kesehatan adalah produk cultural, merupakan output dari seluruh aktifitas sosial kebudayaan.

Sehat bukan hanya tentang menu sehat seimbang, olahraga teratur, perbaikan imun, tidak merokok hingga kepatuhan akan protokol kesehatan.

Tetapi sehat adalah resultante seluruh aktifitas kebudayaan yang memerlukan pendekatan holistik, karena kesehatan meliputi seluruh elemen kehidupan.

Hal lain yang sangat penting  bagi warga Indonesia adalah keteladanan dari para pemimpin bangsa dan toko masyarakat terhadap praktek baik dalam pengendalian covid-19.

Disisi lain kejujuran masyarakat dalam mengungkap riwayat penyakit sangat dibutuhkan pada saat tracing contact di laksanakan. Jangan menyembunyikan riwayat penyakit karena malu, hal.itu justeru akan merugikan semua pihak dalam mengontrol laju penularan.

Kepada petugas kesehatan agar lebih menahami tentang komunikasi berisiko dalam mengeksplorasi setiap kasus. Sehingga kegiatan bisa lebih efisien dan efektif hindari benturan dengan warga dengan memberikan penjelasan yang lebih rasional sesuai tingkat pemahanannya. Perkuatlah literasi kesehatan warga terhadap pengendalian covid-19 dengan melibatkannya secara dini.

Jadi kapan covid-19 berakhir?

Covid-19 akan berakhir bila, varian virus yang ada tidak dapat menemukan lingkungan yang baik untuk tumbuh. Lingkungan yang nyaman bagi covid-19 tentu di ruang yang tertutup, lembab, dan sirkulasi udara yang buruk.

Sementara pada aspek populasi. Covid-19 menyukai mereka yang punya penyakit kronik bawaan misalnya DM, hipertensi, stroke dan jantung.

Dari kekuatan virusnya, covid-19 sedang mempelajari bagaimana menaklukkan berbagai program yang diarahkan untuk menggancurkannya. Misalnya serangan hand sanitizer dengan alkohol, serangan vaksin hingga aktifitas lainnya. Tekanan yang melimpah terhadap virus SARRCOV2. Memaksa virus tersebut mengubah strainnya dengan membentuk ribuan varian baru.

Pada situasi normal, biasanya ini menerlukan waktu panjang untuk satu mutasi yang berbahaya.sementara pada situasi pandemik petang global ini, covid-19 merevolusi sistem mutasinya secara lebih sistematis dan lebih cepat.

Bila ini benar adanya, maka diperlukan upaya yang lebih sistematis dalam membangun sistem imunitas populasi, mis.percepatan cakupan vaksinasi di atas 70%.

Dukungan lingkungan untuk penerapan protokol kesehatan yang lebih sistenatis dan terukur. Implementasi sistem karantina wilayah dan isolasu wilayah yang lebih terkendali.

Sebagai pandemik dengan status kedaruratan kesehatan masyarakat maka tidak ada dosis tunggal dalam pengendaliannya. Dan prioritas utamanya  adalah menyelamatkan nyawa warga terancam kemudian berfikir untuk perbaikan ekonomi dan pencitraan yang baik.

Setiap warga harus saling mendukung, karena ini adalah perang semesta yang sesungguhnya, dan nyawa setiap orang terancam setiap saat. Jangan jumawa dengan capain yang anda peroleh, karena itu  bisa membuat anda lengah. Sebahaimana yang terjadi di Taiwan, Korea, India, Singapura dan Malaysia. Tetaplah fokus dalam mitigasi covid-19.hingga semua warga terbebas dari kedaruratan kesehatan masyarakat ini. Makassar 27 Mei 2021

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved