Catatan Jumat
Logika dan Narasi Sesat Benyamin Netanyahu di Balik Pertikaian Sunni-Syiah
Patut disayangkan memang bahwa masih banyak umat islam yang terperangkap dalam narasi adu domba pertikaian Sunni-Syiah
Narasi Pengalihan Isu
Dua hari yang lalu beberapa media Internasional dan nasional melaporkan bahwa ledakan besar terjadi di sebuah pabrik pesawat tak berawak di Esfahan, Iran.
Ledakan itu terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencap Teheran sebagai ‘pelindung teror’.
Benyamin Netanyahu membuat komentar itu setelah mengklaim pasukan Iran meluncurkan drone bunuh diri bersenjata ke Israel.
Iran telah dituduh mempersenjatai militan Hamas di Gaza selama konflik mematikan 11 hari, dengan membantu mengembangkan rudal mematikan untuk menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Israel.
Apa yang ingin dibagun dari narasi tersebut?
Pertama, Israel ingin menutupi rasa malu atas kekalahan dari pasukan ormas Hamas.
Israel ingin menggiring opini bahwa kedigjayaan yang ditunjukkan Hamas adalah akibat bantuan dan campur tangan Iran.
Dengan mengikutsertakan Iran dalam perang tersebut paling tidak bisa menjaga reputasinya sebagai salah satu negara yang memiliki sistem pertahanan dan militer yang bila hanya dengan tenaga Hamas sendiri tentu tidak dapat menembusnya.
Kedua, Israel ingin memadamkan semangat perlawanan masyarakat Palestina bahwa dengan kemampuan mereka sendiri pasti tidak dapat berbuat banyak untuk bisa mengalahkan Israel.
Memang rentetan perang dan konflik besar sebelumnya, sebutlah perang tahun 1948, 1948, 1956, 1967, dan 1973, masyarakat Palestina selalu mengalami banyak kerugian termasuk tanah dan tempat tinggalnya dirampok yang mengharuskan mengungsi ke luar wilayah Palestina dan banyak di antara meraka yang tidak mungkin lagi kembali ke tanah airnya.
Ketiga, Israel ingin mengelabui masyarakat internasional bahwa dalam perang kemarin ia adalah pihak yang dizalimi.
Hamas mendapat bantuan dari Iran, oleh karena itu sah bila Israel meminta dan mendapatkan bantuan dari negara lain seperti Amerika. Padahal semua orang tahu bahwa Amerika memberikan sokongan dana yang besar kepada Israel selama ini dengan dukungan yang sangat besar tanpa syarat.
Keempat, Israel membangun narasi adu domba. Israel ingin memecah belah umat dan negara-negara Islam dalam jebakan isu sunni-syiah dengan menyangkutpautkan perang kekalahan mereka akibat kehadiran bantuan dari Iran.
Patut disayangkan memang bahwa masih banyak umat islam yang terperangkap dalam narasi adu domba pertikaian Sunni-Syiah yang mana menjadi strategi jitu dari Israel dan Amerika untuk melumpuhkan kekuatan real umat dan negara-negara Islam.
Israel ingin membuat tipuan dengan narasi bahwa Israel sedang menghadapi Syiah dan mengharapkan tumbuhnya sentimen fanatisme mazhab dalam Islam untuk menanggapi perang tersebut yang mana sejatinya perang tersebut adalah sebuah kolonialisme Israel terhadap bangsa Palestina.