Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

Sopir Direktur RSUD Bulukumba Dapat Insentif Covid-19 Rp 5 Juta, Dokter Rizal: Itu Haknya!

Sopir Direktur RSUD Bulukumba Dapat Insentif Covid-19 Rp 5 Juta, Dokter Rizal: Itu Haknya!

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FIRKI ARISANDI
Direktur RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, dr Rizal Dappi 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sopir direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, dr Rizal Dappi, sedang menjadi perbincangan.

Pasalnya, sopirnya bernama Wahyu, juga mendapat insentif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Jumlah insentif yang diterima Wahyu sebesar Rp 5 juta.

dr Rizal yang dikonfirmasi perihal hal tersebut, membenarkan.

Menurut dia, tak ada yang salah jika sopirnya tersebut mendapat insentif.

"Itu haknya. Karena selain staf, sopir juga masuk dalam tim teknis TGC (Tim Gerak Cepat) yang sudah terdaftar namanya ke dalam SK (Surat Keputusan) sejak awal pandemi Covid-19," jelas dr Rizal, Selasa (25/5/2021).

Mereka, lanjut dia, ikut bekerja membantu pendistribusian logistik bagi tenaga kesehatan (Nakes).

“Mereka yang membantu mendistribusikan makanan dan penambah daya tahan tubuh bagi nakes yang  kami sediakan secara swakelola mulai dari petugas jaga sore sampai jaga malam,” tambahnya.

dr Rizal menjelaskan, sopir direktur tidak hanya mengantarnya kesana kemari, tapi juga bekerja untuk lingkup RSUD.

“Disaat ada pasien terkonfirmasi positif yang meninggal baik sore maupun tengah malam, mereka ikut membantu menyiapkan dan memakaikan pakaian hazmat dan persiapan lainnya,” jelasnya.

Begitu juga dengan besaran dana insentif yang cair memang bervariasi, karena Tim TGC dibentuk untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam menghadapi kasus covid saat itu.

Tim TGC bukan hanya tim teknis saja tapi juga terdiri dari tim medis dan penunjang.

“Untuk perawat yang bersentuhan langsung itu adalah yang bertugas di perawatan petunia dan Bougenville saat awal covid, dan mereka  mendapat insentif langsung dari kementrian kesehatan,” jelasnya.

Rizal melanjutkan, pada awalnya semua Tim TGC sudah dianggarkan untuk mendapatkan insentif dari pemda yang dibebani ke dana BLUD.

Namun, seiring berjalannya waktu muncul juknis dari pusat, untuk tim medis dan nakes lainnya mendaptkan insentif dari Kementtrian Kesehatan.

Dengan juknis yang sudah di tentukan dimana sebagian tidak bisa mendapat insentif dari dana APBD.

Lebih jauh ia menjelaskan, jika Tim TGC ini dibentuk sejak awal covid-19 ditetapkan sebagai pandemi, yakni pada Maret 2020 lalu.

Saat itu SK-nya diteken oleh Mantan Plt Direktur RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, dr Abdul Rajab.

Insentif para TGC bervariasi, Tim Utama mulai Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta, Tim Non Medik Rp1 juta per orang, kecuali cleaning service Rp 700 ribu per orang.

"Wahyu ini masuk anggota teknis, dia dapat insentif Rp 1 juta. Kenapa bisa dapat Rp 5 juta, karena terlambat dilakukan pembayaran, jadi sekaligus dia dapat," jelasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved