Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMI

Rektor UMI Prof Basri Modding Bahas Pelajaran Penting di Balik Halalbihalal

Hari kedua kerja setelah lebaran Idulfitri, Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Halalbihalal.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Halalbihalal secara daring dan luring, Selasa (1852021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari kedua kerja setelah lebaran Idulfitri, Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Halalbihalal.

Acara tersebut berlangsung secara daring dan luring, Selasa (18/5/2021).

Secara luring, dipusatkan di Aula Al Jibra UMI. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Pengurus Yayasa, para Wakil Rektor, para Dekan, serta Direkt dan Kepala Lembaga/Biro di lingkup UMI.

Rektor UMI, Prof Basri Modding, dalam kesempatan itu didaulat membawakan hikmah halalbihalal.

Prof Basri banyak berbicara mengenai pelajaran penting di balik perayaan halalbihalal.

Salah satunya seperti pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan.

“Membersihkan hati dan rasa benci kepada sesama atau penyakit hati, ada juga memeluk kepedulian terhadap sesama. Semua itu menunjukkan bahwa amal dan peribadatan seorang hamba tidak akan sempurna tanpa memperbaiki hubungan silaturahmi,” tuturnya.

Dikatakan Prof Basri bahwa makna halalbihalal yakni menyambung benang yang putus.

“Saya hanya mengingatkan kembali, mungkin kita sudah amalkan atau belum. Ini dalam rangka mempererat tali silaturahim dan kedekatan kita sesama warga UMI," katanya.

Memaafkan terhadap sesama, kata Prof Basri Modding, didasari pada perasaan dan hati yang tulus atau ikhlas tanpa mengharap balasan dari mahluk.

“Ikhlas berarti murni, murni memaafkan karena Alla SWT, kita membuang penyakit hati," tuturnya.

Dengan demikian, lanjutnya, seorang yang ikhlas tidak akan mengeluarkan kata-kata kotor, melakukan perbuatan tercela terhadap sesama. 

“Ikhlas adalah rahasia manusia dan Allah SWT. Sehingga hanya dirinya sendiri yang mengetahui apakah dia ikhlas atau tidak,” tutup Prof Basri.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved