Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Papua

Pasukan Setan Gabungan TNI-Polri Dapat Info Strategis, Bocoran Langsung dari 3 Eks Anggota KKB Papua

Menyerahkan diri, 3 Anggota KKB Papua Lekagak Telenggen bocorkan informasi peran dan pembagian tugas, termasuk pantau gerak-gerik aparat

Editor: Arif Fuddin Usman
dok Facebook TPNPB
Pasukan KKB Papua. 3 Anggota KKB Papua Lekagak Telenggen menyerahkan diri dan bocorkan informasi peran dan pembagian tugas, termasuk pantau gerak-gerik aparat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pendekatan persuasif dilakukan 'Pasukan Setan' yang merupakan gabungan TNI-Polri berhasil membuat tiga anggota KKB Papua menyerahkan diri. 

Bahkan dari tiga anggota KKB Papua dari kelompok Lekagak Telenggen tersebut, 'Pasukan Setan' mendapatkan informasi strategis.

Ketiga anggota KKB Papua itu menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl saat patroli keamanan di Kampung Tanah Merah, Papua, Sabtu (15/5/2021) lalu.

Dari tiga anggota KKB Papua yang menyerahkan diri itu didapat informasi penting terkait pembagian tugas pasukan KKB di wilayah Tanah Merah.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan mereka yang menyerahkan diri masing-masing berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41).

“Tiga orang yang menyerahkan diri itu merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen,” kata Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021), dikutip dari Tribunnews.

Ketiganya segera diperiksa oleh petugas. Dari hasil pemeriksaan, diketahui peran masing-masing tiga anggota itu.

Pembagian Tugas

Berdasarkan pengakuan dari ketiganya, kata Suriastawa, diketahui mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.

Suriastawa mengatakan YAW yang juga terlibat perang di Tembagapura tahun 2017-2019 bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.

Sementara MM, lanjutnya, bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat.

Sedangkan OM, berperan sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.

Selain menyerahkan diri, kata Suriastawa, ketiganya juga menyerahkan sejumlah senjata.

Senjata tersebut antara lain berupa senapan angin, golok, anak panah, munisi SS2, softgun, beberapa dokumen, ransel, ponsel, dan lainnya.

“Saat ini, ketiga teroris dan barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Nemangkawi Polri untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut,” kata Suriastawa.

Sementara itu, sebelumnya pada Kamis (13/5/2021) pukul 07.30 WIB, kontak senjata antara pasgab TNI dan KKB Lekagak Telenggen pecah.

Kontak senjata dilaporkan terjadi di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Sebagaimana dikutip dari pesan WhatsApp Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ignatius Yogo Triyono.

"Pasukan yang kontak tembak adalah gabungan TNI (Kopassus, Kostrad, dan Yonif 500/R)," tulisnya.

Sementara itu, KKB yang terlibat baku tembak dengan pasgab TNI adalah kelompok separatis yang dipimpin oleh Lekagak Telenggen.

Dari aksi baku tembak dengan pasgab TNI tersebut, 2 anggota KKB dilaporkan tewas.

Salah satunya diduga adalah Lesmin Waker, komandan pasukan angin KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

Sekali Serbu , Markas Dikuasai

Pasukan khusus TNI Polri yang ditugaskan memberantas KKB Papua, kini terus menoreh prestasi.

Hanya sekali menyerbu berhasil kuasai sarang KKB.

TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu 16 Mei 2021 dini hari.

Dalam baku tembak tersebut, aparat mengklaim menewaskan dua anggota KKB.

Kepala Satgas Humas Ops Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy
Kepala Satgas Humas Ops Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy (Tribunnews.com)

Tak hanya itu, Satgas Nemangkawi juga menyebut telah menguasi kamp Mayuberi.

"Camp Mayuberi dikuasai TNI-Polri. Kami akan terus mengejar dan melakukan penegakan hukum kelompok teroris yang saat ini berada pada zona Mini (Mimika, Intanjaya, Nduga, dan Ilaga/puncak)," ujar Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes M. Iqbal Alqudusy dalam keterangan tertulisnya, Minggu 16 Mei 2021.

Sebelumnya, personel TNI-Polri telah menguasai dua kamp lainnya, yakni kamp Tagalowa pada Rabu (12/5/2021), dan kamp Wuloni pada Kamis 13 Mei 2021.

Kamp-kamp tersebut diduga merupakan tempat persembunyian KKB Papua.

2 Anggota KKB Tewas

Dalam kontak senjata di Kampung Mayuberi, Iqbal menyebut ada dua anggota KKB yang tewas.

"Tiga orang KKB melakukan kontak tembak dengan Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri pada pukul 04.12."

"TNI-Polri berhasil menembak tiga teroris anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen, dengan dua teroris meninggal dunia, satu orang melarikan diri dengan kondisi tertembak," bebernya.

Iqbal mengatakan, satu anggota KKB yang melarikan diri tersebut dipastikan dalam kondisi terluka.

Saat melarikan diri, dia turut membawa senapan AK-47 yang sebelumnya dipegang oleh rekannya.

Selepas kontak senjata, anggota Satgas Nemangkawi melakukan penyisiran.

Di lokasi kontak senjata, personel keamanan mengamankan beberapa barang bukti.

"Barang bukti yang diamankan oleh petugas, yakni dua mayat teroris, satu pucuk senjata organik jenis Moser 7,62, satu buah HT, amunisi 17 butir, dan empat selongsong peluru," ungkapnya.

Iqbal menyampaikan, saat ini, Satgas Nemangkawi terus melakukan pengejaran di sekitar lokasi kejadian. 

Upaya tersebut dalam rangka menegakkan kedaulatan NKRI dari ancaman kelompok kriminal bersenjata yang selama ini beraksi di Papua.

Untuk diketahui, operasi pembasmian kelompok kriminal bersenjata yang dilakukan Satgas TNI Polri itu dilakukan setelah DPR RI menetapkan KKB Papua sebagai kelompok teroris yang diperangi.

Selama ini KKB Papua menebar ancaman bahkan tak segan-segan menembak mati siapa pun dianggapnya berlawanan dengan arah perjuangan mereka.

KKB Papua lari saat kontak senjata dengan TNI-Polri. Hanya sekali serbuan, sarang KKB Papua berhasil dikuasai.
KKB Papua lari saat kontak senjata dengan TNI-Polri. Hanya sekali serbuan, sarang KKB Papua berhasil dikuasai. (Kolase via Wartakotalive)

Penembakan secara membabibuta itu dilakukan kepada tukang ojek, guru, kaum sipil bahkan pendeta yang bertugas di wilayah Papua.

Terhadap aksi bringas KKB Papua tersebut, tak sedikit kalangan yang mengutuk aksi tersebut.

Atas dasar itulah, DPR RI sepakat menyebutkan bahwa KKB Papua merupakan kelompok teroris yang membutuhkan kehadiran negara untuk mengatasinya.

Berdasarkan keputusan itulah institusi TNI dan Polri mengirim pasukan elit untuk melakukan tindakan tegas terukur dalam mengatasi masalah tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan Judul "Menyerahkan Diri, 3 Anggota KKB Papua Lekagak Telenggen Bocorkan Informasi Peran dan Pembagian Tugas, Termasuk Pantau Gerak-gerik Aparat

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved