Balik ke Makassar Usai Mudik, Pekerja Bisa Rapid Antigen Gratis di RS Unhas
Kabar baik bagi kalangan pekerja kota Makassar, ada layanan Rapid Antigen gratis di RS Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kabar baik bagi kalangan pekerja kota Makassar, ada layanan Rapid Antigen gratis yang sudah jalani mudik lebaran 2021.
Layanan ini disiapkan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas).
Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bagi pemudik arus balik.
Penanggung jawab kegiatan, Prof Asadul, menjelaskan bahwa pemeriksaan swab antigen ini bertujuan untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Baginya meski ada larangan mudik, namun faktanya ada begitu banyak pekerja Makassar yang meninggalkan kota Daeng saat libur lebaran.
Apalagi lanjut Prof Asadul banyak pemudik yang berstatus karyawan pabrik dan restoran dilarang kembali bekerja.
Jika tak mengantongi surat keterangan bebas Covid-19.
“Sehingga kami dari Fakultas Kedokteran Unhas pemerintah Sulsel, memikirkan itu. Jangan sampai mereka dari luar kota datang ke Makassar bawa Covid. Lebih baik kita screening walaupun dengan antigen saja," jelasnya saat dihubungi via telepon tribun-tibun.com, Senin (17/5/2021).
Sementara itu, melalui keterangan tertulis, Dekan FK Unhas yang juga Ketua Satgas Covid-19 Unhas, Prof Budu, menjelaskan saat ini kasus dan kejadian Covid-19 di Sulsel mengalami penurunan yang cukup signifikan dan semakin stabil.
Namun demikian, Prof Budu mengatakan bahwa kestabilan ini tidak boleh membuat upaya pencegahan penanganan lemah.
Menurutnya, perlu ada upaya konsisten dan semakin ketat agar kasus Covid-19 di Sulsel segera bisa ditekan dan menghindari lonjakan kejadian.
"Saat pertemuan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, mereka menyampaikan masih ada stok bahan Rapid Tes Antigen yang dapat dimanfaatkan," katanya.
Sehingga anggota Satgas Covid-19 Unhas dan Tim Ahli TGUPP Kesehatan Sulsel merespon dan menyarankan untuk memanfaatkan stok rapid antigen bagi masyarakat pasca mudik.
Guna mengantisipasi adanya penularan baru.
“Tim Tes Rapid Antigen ini sudah terbentuk dan bahkan sudah mulai bekerja," sambung Prof Budu.