Sambangi Rumah Duka AGH Sanusi Baco, Mantan Gubernur Sulsel Amin Syam: Indonesia Kehilangan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Mayjen TNI, Amin Sjam (Syam) mendatangi rumah duka Almarhum, AGH Sanusi Baco di Jl Kelapa III No 31, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (16/5/2021).

Dikesempatan itu, Amin Syam terlihat memberikan sambutannya kepada Almarhum.

Amin Syam mengatakan, jika kepergian Kiai kharismatik tersebut, bukan hanya kehilangan bagi warga Sulsel, namun untuk Indonesia.

"Tentunya ini bukan hanya kehilangan untuk Sulawesi Selatan, namun ini kehilangan untuk Indonesia," katanya.

Ia mengenang, semasa dirinya masih aktif berpolitik, AGH Sanusi Baco merupakan ulama yang selalu memberinya nasehat, agar terus memimpin secara adil.

"Saya kenal beliau sudah lama sekali, bahkan sebelum saya jadi bupati, kan sama-sama di NU," jelasnya.

Menurutnya, dakwah-dakwah AGH Sanusi Baco selalu mengutamakan persatuan, dan perdamaian.

"Beliau sering sekali memberikan nasehat-nasehatnya, baik saat saya menjadi ketua DPRD, sampai saya memimpin provinsi, beliau selalu memberikan nasehat-nasehatnya, jadi ini betul-betul merupakan kehilangan besar," pungkasnya.

Ia pun berdoa, agar Almarhum selalu diberikan tempat terbaik di sisi Allah.

Diketahui, Ulama kharismatik Sulsel, Anre Gurutta Haji M Sanusi Baco Lc (1937-2021), meninggal dunia di RS Primaya d/h RS Awal Bros, Jl Urip Sumoharjo, Panaikang, Makassar, Sabtu (15/5/2021) selepas isya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel ini meninggal setelah dirawat tim dokter penyakit dalam dan ahli Jantung, sejak 13 Mei 2021.

Jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka, Jl Kelapa Tiga No 31, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar.

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Rektor UIN Alauddin Prof Dr Hamdan Juhannis, terlihat ikut membacakan Yasin di depan jenazah almarhum.

Ketua Dewan Syuro PW Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel ini, dijadwalkan dimakamkan di pondok pesantren Nahdlatul Ulum, Soreang, Barandasi, Kecamatan Bontoa, Maros, sekitar 35,2 km utara Kota Makassar.

Rencananya, Almarhum akaj disalati di Masjid Raya Makassar.

Lalu, almarhum bakal dimakamkan di kampung halamannya, di Talawe, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, tepatnya di belakang rumah orang tuanya.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, AM Ikhsan