Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Warga Rampi Digotong 20 Km ke Puskesmas, Tokoh Masyarakat Kirim Surat Terbuka ke Plt Gubernur Sulsel

Warga Rampi Digotong 20 Km ke Puskesmas, Tokoh Masyarakat Kirim Surat Terbuka ke Plt Gubernur Sulsel

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
ist
Warga Desa Rampi, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, digotong sejauh 20 kilometer untuk berobat ke Puskesmas Rampi. 

Tapi mengapa di tempat lain daerah yg terisolir telah mendapatkan perhatian dengan Pembangunan Infrastruktur sementara Rampi hanya JANJI TINGGAL JANJI  !! Sebegitu susahnya kah untuk membangun Rampi? Atau ada unsur lain?

Bukankah Anda semua telah diberi Amanah untuk kesejahteraan masyarakat  ? Tidak tahu kemana lagi harus mengadu  !!

Mohon Perhatian Pemerintah Pusat Cq. Bpk. Presiden Joko Widodo , Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI

Saya datang mengetuk pintu hati Bapak/Ibu sekalian, kalau ini terjadi pada keluarga Anda, apa yg Anda lakukan? Mohon respon positif.

Sementara itu, sebelumnya foto warga Rampi digotong sejauh 20 kilometer untuk berobat ke Puskesmas viral.

Sejumlah foto beredar di media sosial dan ramai diperbincangkan.

Pemuda Rampi, Bangsi Bati, mengatakan kejadian itu benar.

Warga yang digotong bernama Dina Da'a, asal Desa Rampi, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Selasa (11/5/2021).

Menurut Bangsi, Dina ditandu akibat buruknya akses jalan di Rampi.

"Dia ditandu 20 kilometer untuk pergi berobat ke Puskesmas," kata Bangsi saat dikonfirmasi.

Sementara itu, salah satu Pejabat Kecamatan Rampi Musriyamin mengatakan, Dina sudah mendapat perawatan rumah sakit di Palopo.

Menurut dia, saat tiba di Puskesmas Rampi, pasien diterbangkan ke Masamba lalu dirujuk ke Palopo.

"Beliau langsung (Camat Rampi) ke RS Andi Djemma Masamba membantu menyelesaikan masalah warganya, untuk segera dapat dirujuk ke Palopo," kata Musriyamin.

Orang sakit atau meninggal yang ditandu di Rampi bukan hal baru.

Belum memadainya akses transportasi di sana jadi penyebab.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved