Polda Metro Jaya
Kerja Keras Iptu Santi Dari Keluarga Penjual Nasi Kini Jadi Polisi Bongkar Narkoba Senilai Rp 400 M
anggota Polda Metro Jaya, Inspektur Satu Polisi I Dewa Ayu Santi Rendang atau Iptu Santi mulai karir dari anggota Paskibraka
TRIBUN-TIMUR.COM- Ada ungkapan siapa yang menabur maka dia akan menuai.
Atau tidak ada kerja keras yang mengkhianati hasil.
Hal itu terlihat dari anggota Polda Metro Jaya, polisi wanita atau Polwan Inspektur Satu Polisi I Dewa Ayu Santi Rendang atau Iptu Santi.
Iptu Santi bukanlah anak jenderal seperti Agus Harimurti Yudhoyono, putra Susilo Bambang Yudhoyono atau Paulus Pandjaitan, putra Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia adalah anak keluarga sederhana dari Bali.
Ayahnya, Dewa Putu Gede Wirana pedagang warung nasi bersama ibunya Desak Nyoman Sitiawati.
Baru-baru ini, Rabu (12/5/2021) malam, dia bersama tim Kanit 3 Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya yang membongkar jaringan narkoba di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat dan Hotel N1, Petamburan, Tanah Abang, DKI Jakarta.
Iptu Santi dan tim membongkar jaringan narkoba dengan sabu 310 kg dengan nilai Rp 400 miliar.
Baca juga: Penjahat Takuti Iptu Santi Sejak Ingin Menembak 2 Bandit Penganggu Remaja di Jakarta Pusat
Keinginan kuat menjadi orang berhasil dimulai dengan belajar tekun hingga terpilih dalam seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka ).
Tak tanggung-tanggung, orotitas Kementerian Pemuda dan Olahraga menunjuknya sebagai pembawa baki bendera pusaka di Istana Negara tahun 2008 lalu.
Saat itu, dia bertatapan langsung dengan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Video Iptu Santi membawa Bendera Pusaka Merah Putih:
Itu tidak terjadi secara instan.
Sejak kecil Santi membangun diri sebagai siswi teladan.
Hingga 2010 lalu, putri sulung dari tiga bersaudara masuk Akpol.
Baca juga: Iptu Santi Pembongkar Sabu Senilai Rp 400 M Polisi Garang, Malam Jadi Ibu Rumah Tangga Urus Anak
“Saya ingin sekolah setinggi mungkin, tanpa membebani orangtua. Saya juga ingin mengangkat derajat orangtua,” katanya dikutip Tribun Timur, Jumat (14/5/2021).
Ia menjadi pembawa baki bendera pusaka Indonesia dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-63 Republik Indonesia.
Santi adalah siswi kelas II SMAN 3 Gianyar, Denpasar.
Jalannya menjadi polisi ternyata tak semulus dugaannya.
Ada amanah dari orang tuanya supaya Iptu Santi menjadi pekerja kantoran saja.
Namun, jiwa petualangnya menuntunnya masuk Akpol.
Baca juga: Cerita Keberanian Mantan Pembawa Baki Bendera Merah Putih Iptu Santi Bongkar Sabu-sabu 310 Kg
“Saat itu ragu. Orangtua ingin saya kuliah biar menjadi orang kantoran. Namun saya senang petualangan. Akhirnya orang tuanya akhirnya menyerahkan keputasan kepada saya,” ujarnya.
Tahun 2010, dia lolos menjadi taruni Akpol.
Setelah tiga bergelut, maka dia pun lulus dan menjadi perwira berpangkat inspektur satu.
Tak main-main, ia masuk dalam 10 besar terbaik.
Sehingga, Polri pun menempatkannya di Polda Metro Jaya.(*)