Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Bebermaknaan (31- Penutup): Karena Anda Semua Terlalu Baik pada Saya.
Bukanlah tulisan ini yang menyajikan bahwa bumi yang kita injak ini, kehidupan yang kita arungi ini penuh kebermaknaan. Itulah Bumi Kebermaknaan
Bumi Kebermaknaan (penutup)
Oleh: Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -
Jika tuan tandang ke Makassar
Tengoklah sejenak Pantai Losari
Jika ada bentang yang kasar
Janganlah tersedak di dalam hati.
Sebuah Pantun yang mungkin tak membumi karena saya tidak dibesarkan dengan budaya pantun.
Saya hanya ikut belajar pada salah satu arus berpamitan dalam hasanah budaya masyarakat kita yaitu dengan pantun.
30 seri "Bumi Kebermaknaan" yang telah saya persembahkan dan menjadi bagian seri rutinitas 5 tahun terakhir ini setiap Ramadan menyapa.
Saya ingin menutup dengan persembahan kasih yang tak bertepi kepada seluruh pembaca, baik yang menjadi pembaca aktif maupun yang pasif.
Terima kasih kepada Anda semua yang membuat saya selalu ingin bereksplorasi dengan segala keterbatasan.
Terkadang ada bentangan yang berulang, yang tidak sinkron, yang dangkal, yang ngarang, dan juga berputar-putar tak mengenal tuntas.
Terkadang ada kerepotan membungkus ide utama dan tidak berpihak pada tema sentral tulisan.
Terkadang ada kesan sebagai tulisan yang "kejar tayang".
Tapi saya tidak pernah menyerah.
Saya sudah cukup belajar dan menyerap seluruh keluhuran budi para pembaca dalam 5 tahun ini.
Anda semua terlalu baik pada saya.
Ada yang begitu cepat memberi emo jempol meskipun saya menangkap kesan belum sempat membacanya.
Ada yang mengingatkan bahwa yang saya tulis sudah pernah ditulis sebelumnya.
Ada yang membandingkan bahwa yang saya tulis sudah pernah saya ceramahkan.
Saya mengambil respon ini sebagai penyemangat yang tiada terkira karena itu artinya ada kepedulian nyata pada coretan saya.
Sejujurnya, ada kenyamanan tingkat tinggi yang saya rasakan dalam menyajikan coretan.
Ada istilah khasnya dalam kosa kata biologi.
Anda pasti tahu.
Kenyamanan inilah yang membuat saya tidak bisa berhenti mencoret dengan keterbatasan apapun yang saya miliki.
Anda mau tahu?
Beberapa yang mengingatkan kalau saya belum menshare tulisan saya ke mereka.
Sebuah penghargaan yang saya selalu simpan di dalam museum rekord hati saya.
Beberapa sahabat juga sengaja menghabiskan waktu untuk mengomentari coretan biasa saya.
Sungguh kepedulian yang tak tertandingi.
Dan dari semua itu, saya bersimpuh pada teman-teman terbaik yang bersedia mencarikan topik dan cerita inspiratif yang layak jadi cerminan.
Akhirnya, Bukanlah tulisan ini yang menyajikan bahwa bumi yang kita injak ini, kehidupan yang kita arungi ini penuh kebermaknaan. Itulah Bumi Kebermaknaan.
Andalah yang secara jelas menyajikannya.
Anda semua adalah kertas putih yang selalu siap untuk menuliskan diri dengan segala hikmah dan kebermaknaan hidup.
Itulah, Anda semua layak merayakan Idul Fitri esok hari, walmaqbuulin kullu ammin' wan antum bikhaer.(*)
DISCLAIMER: Dalam Ramadan 1442H/2021M ini, Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin, berbagi tulisan inspiratif bertema Bumi Kebermaknaan dan dimuat di Tribun Timur cetak dan Tribub-Timur.com setiap hari sejak 13 April 2021