Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Puslitbang Kebencanaan Unhas Minta Pemkab Luwu Utara Perkuat Mitigasi Bencana di Masyarakat

pemerintah diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk tidak membuka lahan di sembarang tempat utamanya pada bagian hulu sungai

Penulis: Rudi Salam | Editor: Fahrizal Syam
Unhas
Kepala Puslitbang Kebencanaan Unhas Prof Adi Maulana 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kebencanaan Universitas Hasanuddin (Unhas) memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra).

Rekomendasi tersebut terkait mitigasi bencana yang dapat dilakukan guna mengurangi dampak bencana banjir.

Itu dilakukan setelah melakukan kajian sedimentasi terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Luwu Utara pada 2020 lalu.

Kepala Puslitbang Kebencanaan Unhas Prof Adi Maulana, menjelaskan rekomendasi yang diberikan kepada Pemkab Luwu Utara disesuaikan dengan hasil identifikasi kajian sedimentasi. 

Keterlibatan Unhas, kata dia, selain bentuk kerja sama dengan Pemkab Luwu Utara, juga menjadi bagian dari Unhas Humaniversity.

Baca juga: Mahasiswa Kelas Internasional Kedokteran Gigi Unhas Bisa Kuliah Singkat di Luar Negeri

Rekomendasi yang diberikan Puslitbang Unhas salah satunya membuat program peningkatan kapasitas masyarakat.

Dimana pemerintah diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan di sembarang tempat utamanya pada bagian hulu sungai dan juga rekomendasi terkait tata ruang wilayah. 

"Tidak hanya itu, Unhas juga memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat mengenai mitigasi (pencegahan) bencana," katanya via rilis yang diterima tribun-timur.com, Selasa (11/5/2021).

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa perbandingan kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap risiko banjir bandang terhadap pola ruang Rencana Daerah Tata Ruang (RDTR) Kota Masamba diketahui yang sesuai adalah 67% dan yang tidak sesuai adalah 33%. 

Sehingga, kata dia, diperlukan peninjauan kembali RDTR yang berbasis pada mitigasi bencana serta penataan kawasan hulu berupa kawasan hutan.

Fungsinya sebagai aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai resapan air.

Baca juga: Taiwan ICDF-CoE Unhas ke Pinrang Jalin Kerja Sama Perbenihan Padi

Prof Adi menambahkan, mitigasi bencana bertujuan untuk membentuk kesiapsiagaan dalam mengantisipasi banjir bandang yang mungkin akan kembali terjadi. 

Sehingga, mengurangi dampak ataupun risiko kepada masyarakat. 

"Rekomendasi ini kita berikan termasuk beberapa masukan d ibanyak bukaan pada tiga hulu sungai yang sudah banyak mengalami degradasi," katanya.

Dirinya berharap rekomendasi tersebut dapat sesegera mungkin ditindaklanjuti agar sedimen-sedimen tidak menumpuk di hulu sungai. 

"Apalagi dalam waktu dekat akan masuk musim penghujan," jelas Prof Adi. 

Dengan adanya rekomendasi tersebut, Prof Adi juga berharap risiko ancaman banjir dapat berkurang dan mendorong serta memberikan motivasi kepada masyarakat pemda Luwu Utara untuk bangkit kembali pasca bencana.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved